Menarik atau Tidak, Penting atau Tidak, Dangkal atau Mendalam.. Ini hanyalah mengenai sudut pandang. Just about my interest ..
Sunday, 23 October 2011
Saturday, 22 October 2011
You can't do anything without risking something... still about esensse.. ya.. esensi... (3)
gak pernah berhenti saya memikirkannya.. sekalipun waktu terus berganti.. namun, karena waktu pun yang segalanya tiada terduga.. terjawab atau terkuatkan sekalipun tanpa jawab atau belum terjawab.. begitulah proses ini melewati liku-likunya... dan dengan tiada terduga.. hati saya terkuatakan oleh Quote yang saya tulis di jejaring sosial saya..
You can't do anything without risking something
lebih tepatnya kata-kata itu berasal dari Quote jepang yang aslinya berbunyi begini :虎穴に入らずんば虎子を得ず。
Koketsu ni irazunba koji wo ezu
yang artinya adalahIf you do not enter the tiger's cave, you will not catch its cub
yang jelas secara harfiah berarti "You can't do anything without risking something" yaaa... tanpa resiko mungkin kita tidak akan melangkah.. maksudnya jikalau kita terus memikirkan resiko tanpa melakukannya maka akan terus tidak akan terjadi suatu tindakan... sepertinya ini menjadi refleksi diri saya lagi... Oh GOD.. semakin saya malu pada segala sesuatu yang ada di dunia ini.
tahukah bahwa sekarang pun saya sedang mendengarkan lagu milik "Matsushima Akira" yang saya tidak tahu judulnya apa ? lalu apa hubungannya dengan tulisan ini ?? saya rasa tidak ada... saya hanya bercerita.. mengenai saya mendengarkan lagunya... hahaha :D maaf saya tidak fokus dengan inti pembicaraan. tapi, bisalah dihubungkan karena saya mendapatkan Quote itu kan dari bahasa jepang.. nah... lagu yang saya dengarkkan ini juga jepang. hahahhaaaaa :D tidak mendasar sama sekali... tapi biarlah.. hehehee :D sesekali kita boleh berpikir begitu naif bukan ???
esensi.. yang sebelumnya saya kejar dan pertahankan lalu kemudian saya mulai mempertanyakannya karena tidak mewujudkan perubahan apapun. karena saya merasa hidup saya menjadi mandeg karena terus memegang esensi itu.. namun saya juga tidak mau melepaskannya speerti dalam cerita esensi 1 dan 2 itu. dan dalam hari yang sama saya pun menjawabnya lagi dengan keyakinan. iyaaa... sekarang saya menulisnya saat ini dimana saya mulai memikirkan bahwa saya masih dan menjadi yakin lagi... kenapa ? karena begitulah ... dan apa yang saya pikirkan membutuhkan perjuangan serta apa yang saya dapat yang dalam artian tidak mendapat apapun itu.. belum juga menunjukkan hasilnya.. sepertinya hati saya terkuatkan oleh Quote ini.."Koketsu ni irazunba koji wo ezu" betapa segalanya masih berbentuk janin ... begitulah pemikiran saya... esensi ini perlu pemikiran dan tindakan yang pelan=pelan.. dan saya masih tetap berusaha mempertahankannya.. dan semoga tuhan memberi jalan.. melapangkan pemikiran ini menjadikannya dalm realita yang mantap... saya harap jangan lama-lama.. kenapa ?? saya sudah lama mempertahankannya dan seperti belum terlihat hasilnya.. iya... tapi alih-alih berpikir mundur lagi.. saya sepertinya tak mampu melakukannya. kepalang tanggung... begitulah resikonya.. saya sudah menjalani resikonya.. tinggal sedikit perjuangan lagi, dan akan saya temukan satu esensi itu lalu kemudian esensi selanjutnya. saya harap juga Tuhan akan memberi kemudahan seperti halnya saat kegelisahan itu dengan sekejab pula di beri petunjuk dalam hitungan detik.. tak terduga.. sangat.. sangat... padahal saya membutuhkan semangat ini jauuuhh.. jauhhh hari yang lama. sekali saya menuliskannya. lalu bimbang.. dengan cara-Nya pun sekejap terjawab.. lagi-lagi sekalipun ini masih janin.. atau benar-benar mentah.. kalau boleh berdo'a semoga segera di wujudkan karena sungguh saya berharap.. tapi kembali saya yang tak punya daya ini kembali terus berharap.. semoga tercapai... hasilnya pemikiran ini pada part 3 ini kenapa menjadi mengarah pada religius ya ??? ya.. karena mungkin pada dasarnya filsafat ada dibawah nilai ketuhanan. religius atau religi yang postulat diatas filsafat yang tidak di jamah atau berusaha tidak dijamah oleh filsafat,,, ya sudahlah.. mungkin esesnsi ini akan berhenti pada part ini .. di part 3 atau bisa lebih.. tergantung suasana hati pemikiran saya.. kita lihat saja.. dalam hati saya masih tertanam kepercayaan itu.. saya masih percaya...
dan saya masih terus mendengarkan satu lagu dari "Matsushima Akira" ini... mengalun pelan..
.
Labels:
humaniora,
Philosophi,
Reflection and Spirit Poems,
Religion
Thursday, 20 October 2011
Neglect of whisper..
Quiet.. just quiet..
Whisper but a silent to show..
The Mumble heart..
This Mumble are neglect..
Let the world know if you're okay..
Disguise..
Breath to against..
Let the time to spend away..
Spending the time for carry on the back..
Carry on the back of healing..
Just hang on with the time for healing the hurts..
Heart to say in whisper..
Whisper of this hurts..
This hurts need to recover again..
Neglect..
hahahaaa :D just Neglect.. just Disguise..
Whisper but a silent to show..
The Mumble heart..
This Mumble are neglect..
Let the world know if you're okay..
Disguise..
Breath to against..
Let the time to spend away..
Spending the time for carry on the back..
Carry on the back of healing..
Just hang on with the time for healing the hurts..
Heart to say in whisper..
Whisper of this hurts..
This hurts need to recover again..
Neglect..
hahahaaa :D just Neglect.. just Disguise..
Monday, 3 October 2011
terlalu mengejar esensi.. terasa tidak mendapat apapun (2)
menilik balik apa yang pernah saya tulis sebelumnya pada judul "esensi haruskah ?" disana saya mengingat apa yang saya katakan pada status saya dlm suatu jejaring sosial, saya berkata begini :
esensi yg terlupa.. mengejar formalitas.. hmmm.. terserahlah, hiduplah dgn formalitasmu.. tapi aq akan mengejar esensi lalu akan aq dpt formalitas itu dgn mudah.. pardon for different concept..
Sesuatu yang seketika saja terpikir,,, menyingkapi sesuatu permasalahan saya yang saya sendiri ragu untuk menyebutkan mengenai permasalahan yang mana sehingga menyebabkan saya berpikiran juga berkata begitu.. yang jelas dan tentu saja bukan tanpa dasar saya berkata begitu.. absolutely.. namun, tentu tidak ada maksud untuk menyudutkan seseorang.. lagi-lagi tidak.. kata-kata itu tercetus betapa saya kurang puas atas pemikiran beberapa orang yang mengUnderEstimatekan saya tanpa berpikir pada dirinya sendiri.. kembali-kembali kata-kata itu tercetus lagi.. namun, hingga kinipun saya menulisnya lagi.. lebih tepatnya mengalami perdebatan diri...
waktu itu esensi yang terpikirkan merupakan bahan untuk diri saya sendiri untuk membangun pola pemikiran saya sendiri, berawal dari ketidak puasan itu.. lalu berkembang menjadi perenungan saya sendiri.. apakah saya sendiri yang mengatakannya memang sudah menhEsensikan diri saya sendiri.. dibanding mereka yang saya Judgement tidak mengEsensikan diri mereka... yaaaa.. lagi..lagi.. perenungan diri saja..
waktu itu esensi yang terpikirkan merupakan bahan untuk diri saya sendiri untuk membangun pola pemikiran saya sendiri, berawal dari ketidak puasan itu.. lalu berkembang menjadi perenungan saya sendiri.. apakah saya sendiri yang mengatakannya memang sudah menhEsensikan diri saya sendiri.. dibanding mereka yang saya Judgement tidak mengEsensikan diri mereka... yaaaa.. lagi..lagi.. perenungan diri saja..
Esensi yang berasal dari katan essence yang menurut kamus Longman berarti the most basic and important quality of something, merupakan kata yang hampir dilupakan oleh manusia. namun juga saya tidak pernah benar-benar melakukan penelitian olehnya. haaaahaa :D Akibatnya kita mencurahkan banyak tenaga, pikiran, biaya dan sumber daya lainnya untuk hal-hal yang kurang penting atau mengurus kulit-kulit suatu permasalahan tanpa sama sekali menyentuh apalagi menyelesaikan inti dari permasalahan itu sendiri. Esensi adalah substansi yang paling mendasar dari suatu isu, lebih mudah dimengerti adalah Makna atau arti.
Pemahaman esensi dari segala sesuatu.. terkadang memang cukup sulit, setidaknya itu menurut pendapat saya.. Esensi tentang semuanya.. bagaimana pada akhirnya kita menjalani kehidupan ini. menempatkan Esensi itu pada prioritas urutan ke berapa ?? lalu, menjalani kehidupan dengan Esensi namun mengalam perbedaan dan pertentangan dengan segala aspek diluar itu.. entah Formalitas, Materialnya atau apapun itu istilahnya.. walaupun juga tidak mungkin dikesampingkan formalitas, material, atau mungkin eksistensi itu juga perlu ada. Sebagai jawaban atas pencapaian terhadap tujuan tertentu...
pada perjalanannya saya terus berjalan pada esensi yang saya pikir benar... namun apakah itu memang kebenaran yang hakiki ???? nyatanya saat ini saya di buat ragu.. kenapa tidak.. dengan berpegang pada hal itu saya merasa tidak mendapat apapun... huuuuffff ... maaf sepertinya saya sedang mengeluh... atau mungkin saya sedang merasa jengah saja. sekalipun demikian saya masih terus menjalani dengan pemikiran mengenai esensi itu... sekalipun goyah.. tapi tetap belum saya hapus.. entah apakah saya masih akan terus dengan esensi ini ataukah meninggalkannya. namun, suara hati saya mengatakan saya harus bertahan. namun, jelas anda tahu kalau saya tidak tahu bagaimana memperjuangkannya.. memperjuangkan esensi itu.. mengejar ketertinggalan saya dari segala yang mereka saya anggap tidak beresensi... ataukah ini hanya semacam pengagungan atau pembenaran terhadap pandangan saya sendiri ??? saya juga tidak tahu. yang jelas memang setiap manusia selalu menganggap dirinya yang paling benar. dan mungkin saat itu atau bahkan sampai saat ini saya sedang begitu. kembali.. ini adalah proses.. proses menemukan sesuatu yang menjadi pedoman selain pedoman yang memang tiadak akan berpaling dalam hidup saya. dan ini adalah proses pelengkapnya. mungkin anda diluar sana juga begitu ??? entahlah... sya masih akan berusaha lagi.. mungkin demikian.. lebih tepatnya berusaha lebih keras dengan pengharapan-pengharapan yang tidak akan berhenti. begitulah.. yaaa.. begitulah.
temukan esensi itu.. jika anda mau.. seperti saya mau mencari lagi esensi-esensi lain yang terlupa..
Labels:
humaniora,
Philosophi,
Reflection and Spirit Poems
Thursday, 22 September 2011
sekejap bersama diamnya malam
saya mendengar bongkahan kayu itu berteriak dalam bahasannya yang terbakar..
wujudnya dililit api..
lalu apakah api yang telah menyiksanya ??
bukan.. begitu jawabnya.
bongkahan kayu itu tersiksa karena ia akan berpindah pada keadaannya yang baru..
namun, ia tidak tahu apakah nanti hanya akan menjadi beban atau memberi kefaedahan.
ya... ya.. itulah yang menyiksanya.
kualihkan pandangan saya pada sisi malam saya yang lain.
saya biarkan udara malam memenuhi paru-paru saya malam ini..
saya biarkan udara basahnya melingkupi raga dan menelusup menembus jiwa..
siapa tahu mampu membuat rekatan..
rekatan di sela retakan kasat mata namun terasa..
ku hela nafas..
dan malam menerimanya sebagai curahan batin tak terungkap..
malam masih saja diam..
dan malam masih saja menemani saya dengan bijaknya..
dengan bijak membiarkan saya menemukan pertanyaan dan jawaban..
dengan bijak mau menemani dan meng-iya-kan disaat saya memintanya memasuki bayangan saya..
kutengadahkan kepala saya melihat jutaan bintang berkelip
hati saya bergumam sendu..
mata saya tengadah harap..
adakah makna tergali dari sekedar kilau kerlap-kerlip bintang malam ini ?
galilah.. galilah.. suara hati saya memacu semangat..
namun, tak jua mudah saya memaknainya..
lirih suara tertumpah.. bisik..
apa ?
dan sekelibat sadar merasuki lagi..
beberapa menit bersama malam.. dan kini saatnya aku mengisi waktu diluar diam..
wujudnya dililit api..
lalu apakah api yang telah menyiksanya ??
bukan.. begitu jawabnya.
bongkahan kayu itu tersiksa karena ia akan berpindah pada keadaannya yang baru..
namun, ia tidak tahu apakah nanti hanya akan menjadi beban atau memberi kefaedahan.
ya... ya.. itulah yang menyiksanya.
kualihkan pandangan saya pada sisi malam saya yang lain.
saya biarkan udara malam memenuhi paru-paru saya malam ini..
saya biarkan udara basahnya melingkupi raga dan menelusup menembus jiwa..
siapa tahu mampu membuat rekatan..
rekatan di sela retakan kasat mata namun terasa..
ku hela nafas..
dan malam menerimanya sebagai curahan batin tak terungkap..
malam masih saja diam..
dan malam masih saja menemani saya dengan bijaknya..
dengan bijak membiarkan saya menemukan pertanyaan dan jawaban..
dengan bijak mau menemani dan meng-iya-kan disaat saya memintanya memasuki bayangan saya..
kutengadahkan kepala saya melihat jutaan bintang berkelip
hati saya bergumam sendu..
mata saya tengadah harap..
adakah makna tergali dari sekedar kilau kerlap-kerlip bintang malam ini ?
galilah.. galilah.. suara hati saya memacu semangat..
namun, tak jua mudah saya memaknainya..
lirih suara tertumpah.. bisik..
apa ?
dan sekelibat sadar merasuki lagi..
beberapa menit bersama malam.. dan kini saatnya aku mengisi waktu diluar diam..
Thursday, 28 July 2011
vulnerability...
among us.. always surrounds and overshadows..
Halangan dalam hidup itu selalu ada. kita manusia akan selalu dihadapkan pada keadaan yang rentan itu.. "vulnerabilty". Seperti seorang anak kecil yang begitu rentannya. Berbagai usaha dengan menginjekkan imun terhadap tubuhnya.
Begitupun manusia dalam keseluruhannya tanpa dikhususkan bayi saja. Manusia begitu rentan aka banyak hal yang membuatnya terpuruk. Di kala dunia, keadaan, kejadian, perjalanan hidup memaparnya begitu keras. Sekuat apapun manusia akan selalu terjangkiti masa kelam, kesedihan, kehampaan dan berbagai kenyataan hidup yang memaksanya untuk terluka, haru biru ataupun rapuh. Selalu ada masa dimana manusia itu akan tersakiti bahkan menyakiti. selalu.. dan akan selalu begitu.. sampai akhir..
Berbagai upaya untuk mengatasinya pun ada seperti halnya seorang bayi yang perlu imunisasi. Seperti hal itulah kita manusia akan terus berupaya memberi, menambah sistem kekebalan kita terhadap tempaan hidup yang terkadang tidak ramah. Dan alam semesta menyediakannya, bahkan ketahuilah pada dasarnya dalam masing-masing dari kita telah memiliki imun itu dalam diri kita, sekalipun perlu penambahan imun-imun lainnya, serta Tuhan yang menyediakan imun itu di setiap desah nafas kita.
Percayalah kepada alam, dirimu (dalam Raga, Jiwa dan Nalar), juga Tuhan dengan kekuatanNya yang melebihi segalanya yang tidak pernah kita sangka dan duga.
Vulnerability.. namun akan ada penyeimbangnya yaitu Immunity..
Teruslah percaya.. teruslah berusaha.. jika sesuatu memakksamu untuk jatuh maka bangkitlah.. jika saat terjatuh kau belum mampu bangkit maka bertahanlah dan cari cara lain untuk bangkit.. lakukanlah ini sampai akhir.. teruslah bersinar seperti bintang-bintang yang gemerlapan dilangit malam. sebegitupun aku akan berusaha tersenyum dan menebarkan kebahagiaan sebisa aku.. lagi dan lagi ku katakan inilah refleksiku menanggapi sesuatu. bukan menggurui siapapun.. tapi hanya perenunganku.. never ending to musing.. saya hanya selalu ingin mencoba dan belajar bijak dan berfilsafat. hahahahha :D
Labels:
humaniora,
Philosophi,
Reflection and Spirit Poems
Wednesday, 27 July 2011
bangkit kembali itu tidak mudah... tapi kita harus bangkit...
hidup selalu memaksa manusia untuk jatuh... setidaknya begitu pemikiran saya berkecamuk. siapapun punya pendapatnya masing-masing. bahkan siapapun berhak dengan ketidak setujuannya dengan pendapat saya ini. karena hidup begitu kompleks dengan bermacam hal yang melingkupinya yang kita ketahui, belum kita ketahui, tidak kita ketahui dan juga tidak akan pernah kita ketahui. dengan segala keterbatasan yang kita punyai yang memang sudah kodratnya begitu dan tidak akan bisa meraihnya sekalipun, ataupun ketidakmampuan yang memang merupakan keterbatasan yang harus kita perbaiki untuk peningkatan kemampuan istilah mudahnya adalah masih bisa kita raih jika kita berusaha.
selalu akan ada hal yang memaksa kita untuk jatuh karena hidup itu berputar. ada masa di atas atau di bawah. selalu akan ada hal yang memaksa kita untuk jatuh karena hidup itu proses dari ketidak-tahuan dan menjadi naluri manusia ingin mengetahui. selalu akan ada hal yang memaksa kita untuk jatuh karena hidup ada kesedihan, kehampaan dan lebih tepatnya hidup itu fana. Fana dalam maksud saya adalah Hilang, hancur. terlalu filosofis memang tapi entahlah..??!! saya memang berpendapat bahwa hidup memang fana. dimana dalam prosesnya adalah semacam lingkaran yang kemudian melebur dan terbentuk yang baru.. seperti ekosistem, seperti pagi siang sore dan malam, seperti bayi anak-anak remaja dewasa lalu mati.. apapun jelasnya seperti itu gambaran yang terlintas dalam benak saya.
selalu akan ada hal yang memaksa kita untuk jatuh entah karena faktor internal kita sendiri yang punya kesalahan, kebodohan kita sendiri ataupun karena faktor eksternal karena manusia akan selau hidup dengan segala yang bersamaan dengannya diluar dirinya. selalu akan ada hal yang memaksa kita untuk jatuh, akan selalu ada sejuta penghalang namun sebagai manusia pula kita masih punya peluang dan kesempatan.karena manusia begitu punya potensi yang manusia sendiri tidak pernah menilai seberapa jauh dan besar potensinya. pada akhirnya manusia akan selalu dihadapkan posisi yang tak mudah namun manusia akan bisa mengatasinya. bahkan makhluk diluar manusia pun sadar ataupun tidak selalu berusaha bangkit setelah jatuh. sekalipun hewan tidak punya akal. sekalipun tumbuhan juga demikian. ataupun makhluk lainnya. karena begitulah hidup. karena masa dimana kita tak pernah bangkit adalah saat dimana disebut itulah mati. terlalu terburu-buru memang kata-kata itu. tapi garis besarnya begitu. bagaimana ??? hhahahaa ^_^
bukan sebagai menggurui siapa atau siapa... ini hanyalah renungan saya.. this is just my reflections.. never ending musing. hahha ^_^ untuk diri saya saja.. saya harus bangkit!! namun jika siapun kemudian terinspirasi saya juga ikut senang..
seperti biasa yang saya katakan selalu.. saya akan selalu tersenyum untuk dunia. selalu saya berusaha terus bersinar seperti bintang yang berkerlipan malam mewarnai malam. saya selalu akan berusaha untuk itu..
Labels:
humaniora,
Philosophi,
Reflection and Spirit Poems
Thursday, 24 February 2011
Rencana.. Oh.. Rencana.. Plannen bedenken is eenvoudig, maar plannen realiseren is moelijker. Lalu Bagaimana ???
sumber gambar oleh http://suara-anda.com |
Atas dasar pencerminan diri juga kehidupan saya sendiri. Begitupula dalam hidup tentu saja selalu dan selalu akan memiliki rencana, simpelnya berencana untuk sesuatu yang akan dilakukan. Manusiawi ataukah tidak.. Wajar atau tidak.. jika dalam rencana tiada juga terlaksana?
Rencana adalah Langkah awal dari setiap proyek kerja yg sedang anda kerjakan*, rancangan terhadap sesuatu yang akan dilakukan**, hal yang ditulis dijadwal dan direkam didalam otak dengan harapan bahwa langkah kaki ini akan secara sadar dan tidak sadar menuju ke arah pelaksanaan rencana*** yach.. intinya pasti anda tau makna dari "rencana" itu sendiri. Yang dalam Bahasa Inggrisnya "Plan", Bahasa Jepangnya "計画 `keikaku`", Bahasa Chinesenya "计划 `jì huà`", Koreanya "계획 `kyehoek`",,,,,
Dari sekedar mimpi, keinginan atau harapan dalam hidup untuk kemudian kita berharap mendapatkannya.. Untuk mendapatkannya, meraihnya itu pada dasarnya kita sudah melangkah pada 1 step pertama dalam rencana. Adanya PEMIKIRAN itulah rencana..Dalam hidup juga tidak semuanya kita rencanakan. inilah yang disebut spontan (melakukan sesuatu dengan cara tanpa pikir sebelumnya). Dan juga rencana untuk meraih sesuatu, keinginan untuk meraih sesuatu adalah wajar adanya.. sebagaimana hidup yang dinamis berubah menuntut raga, pikiran untuk berubah.. terkadang mobilisasi, kedinamisan, kinerja otak membawa kita pada satu harapan-harapan.. pencapaian sesuatu hal. dan rencana itu sendiri.
Plannen bedenken is eenvoudig, maar plannen realiseren is moelijker
Benar sekali pepatah Belanda itu.. yang dalam Bahasa Indonesianya "Memikirkan rencana-rencana adalah mudah, tetapi mewujudkannya lebih sukar". yach.. bercermin pada diri sendiri tentu.. Saya yang pemimpi ini jelas memiliki rencana-rencana dalam hidup. Namun juga banyak pula yang rencana-rencana itu hanya sebatas rencana.. Rencana itu tak terlaksana. Menjadi sebal tentu "Iya" mengapa ? karena merasa betapa lemahnya diri ini bukan begitu.. ?! Banyak alasan tentunya, situasi kondisi atau apa sajalah penghalangnya. Sungguh tidak untuk menggurui.. karena saya sendiri juga masih berusaha mewujudkan rencana saya.. Yang jelas dan juga saya tahu dan sadari. MINDSET. mengubah pola pikir.. ketika rencana tiada juga berujung pada Realita. Mungkin usaha saya kurang keras, atau segala sesuatu bentuk persuasi diri.. Walau juga kadang kembali dan kembali merasakan kegagalan. Anda pasti pernah merasa yang sama bukan ? Lantas apakah ini harus menghentikan kita untuk bermimpi dan mewujudkannya ?? jawabnya TIDAK donk!! kembali saya ungkapkan memang tidak mudah.. Tapi disitulah letak pointnya. Adanya Usaha.. kemudian bagaimana lalu rencana itu kan berjalan dan mendekati keberhasilan.. lupakanlah dulu,, lama atau tidaknya pencapaian itu terkadang juga ada letak tangan Tuhan(mungkin ada yang tidak setuju dengan ini ?! bolehlaaah..). Ada juga yang menyebutnya Hukum Alam dimana usaha itu harus keras jika ingin meraih sesuatu, jika usaha itu tidak maksimal maka akan memperlambat perolehannya dan jika tidak ada usaha sama sekali maka Nol besar yang dihasilkannya. Terkadang cepat, dipermudah, atau sukar.. yach.. bebas anda mengartikannya. Saya merasakan sendiri kok!!.. Dalam hal yang sama untuk meraihnya setiap orang punya kapasitasnya, kemampuannya sendiri-sendiri, lalu ada juga kesempatan yang berbeda-beda. Kesempatan?? iya.. kesempatan.. seseorang dengan kecermelangannya sekalipun terkadang juga tidak dapat mewujudkan rencananya karena kurangnya kesempatan. Sekalipun setidakcemerlangnya seseorang dengan kesempatan juga membantunya. Iri ?? terkadang iya.. saya tidak munafiklah.. tapi kembali lagi.. setiap orang sudah diberi sesuatu atas takarannya oleh Tuhan. sudah.. Lupakan yang lain.. kembalilah pada rencana kita.. bahwa semuanya butuh perjuangan, seberapapun sulitnya, seberapapun orang lain dengan mudahnya atau dengan sulitnya meraihnya. Refleksikan diri, berkacalah jika Rencana tiada juga terlaksana.. Bijaklah.. Usahalah lebih keras lagi..
Karena saya juga.. awalilah dengan Do'a.. Semangat!!!!
*http://www.hrcentro.com
**Kamus Bahasa Indonesia
***http://blankdakruz.multiply.com
Allahu Akbar
Menulis ini penuh dengan kesadaran, keinginan, keragu-raguan, kebahagiaan, ketakutan yang sangat luar biasa... semua bercampur aduk. Mengingat diri yang tidaklah sempurna.. Sadar karena segala kelemahan, keterbatasan juga dangkalnya ilmu. Ingin karena jiwa ini tak dapat dipungkiri untuk menyerukannya, sekalipun dalam kedangkalan ilmu tetap berharap memuliakan dan terus berusaha memuliakanNya sekalipun tidak sempurna tapi berusaha terus dan terus.. Ragu karena dengan kedangkalan ini akan membawa pada kesalahan sehingga menenggelamkan lainnya.. Do'a saya tidak demikian.. Bahagia karena jelas mengumandangkannya, mengindahkanNya dalam tulisan saya. Takut karena serba ragu.. takut menjadi sombong.. semuanya begitu bercampur.. Tidak ada maksud mempertentangkan pandangan siapa dan siapa.. Bagaimana dan Mengapa.. Tidak ingin menggurui.. Tolong ampunilah saya Allah, jika ada kesalahan.. Maafkan jika penulisan ini tidak memuaskan..
sumber gambar dari http://bocahbancar.files.wordpress.com |
Kata “Akbar” merupakan bentuk “the most” dari Kabir, yang artinya besar; maka artinya paling besar, karena untuk Tuhan menjadi Maha Besar. Dalam konteks yang lain berdasar Wazan nya kata Akbar juga bisa berarti lebih besar. *
semacam pertentangan akan Allah dan Tuhan**
Ungkapan 'Allahu Akbar' adalah deklarasi pembukaan setiap doa Islam dan merupakan slogan yang ditentukan oleh Nabi Muhammad SAW. Arti dari doa ini telah dijelaskan oleh Imam Sultan Muhammad Shah, juga dikenal sebagai Aga Khan III, 1 sebagai berikut: "Pertimbangkan misalnya deklarasi pembukaan setiap doa Islam:" Allah-o-Akbar "Apa artinya.? Tidak ada keraguan bahwa kata kedua deklarasi mengibaratkan karakter Allah untuk sebuah matriks yang berisi semua dan memberikan keberadaan kepada tuhan, untuk ruang, untuk waktu, untuk Semesta, untuk semua kekuatan aktif dan pasif dibayangkan, untuk hidup dan jiwa. *** Sungguh referensi yang ini jauh lebih saya suka.. apalagi "untuk hidup dan jiwa" itu lhoooo!!!.. lebih mengena di maksud saya menulis halaman ini. Karena Allahu Akbar dalam pandangan saya adalah mengenai suatu kata atau deklarasi saya akan segala sesuatu dalam hidup saya dan jiwa saya dalam kapasitas yang nyata dan tak nyata, peran saya yang ada, posisi saya disini dan diluaran sana, keadaan saya dalam arti sempit dan luasnya, bicara akan sesuatu yang sangat-sangat kecil hingga sesuatu yang sangat-sangat tidak terukur, yang dapat kita rasa, kita ukur, kita dengar, atau sesuatu diluar kemampuan daya pikir dan nalar. semuanya.. Yach.. semuanya..
Dalam Islam, pepatah yang sering digunakan dalam situasi mulai dari salam ke sebuah ekspresi dari sentimen yang kuat. Hal ini paling benar diterjemahkan dengan "Allah lebih besar", tetapi dalam banyak kasus hampir sama "Allah adalah besar" adalah terjemahan sama benar. "Allahu Akbar" adalah bagian pertama dari adzan, yang mendengar 5 kali sehari-hari di masyarakat Muslim. mengatakan ini adalah ekspresi yang sangat kuat yang merangkum seluruh inti Islam. ****
- Arabic: الله أكبر ar(ar) (allaahu 'ákbar)
- Bengali: আল্লাহু আকবার bn(bn) (Allahu akbar)
- Bosnian: Allahu ekber bs(bs) Alahu ekber bs(bs)
- Bulgarian: Аллаху екбер bg(bg) (Allahu ekber)
- Chinese: Mandarin: 真主至大 cmn(cmn) (Zhēnzhǔ zhìdà), 安拉至大 cmn(cmn) (Ānlā zhìdà)
- Croatian: Alahu ekber hr(hr)
- Dutch: God is het grootst, Allahoe akbar
- Finnish: Allahu akbar fi(fi), Jumala on suurin
- French: Allah akbar fr(fr)
- German: Allahu akbar de(de)
- Hebrew: אללה אכבר he(he) (allāh akbar)
- Hindi: अल्लाह अकबर hi(hi) (allāh akbar)
- Hungarian: Allahu akbár hu(hu), Allah akbár hu(hu)
- Japanese: アッラーアクバル ja(ja) (Arrā akubaru)
- Korean: 알라흐 악바르 ko(ko) (Allaheu akbareu)
- Macedonian: Алаху екбер mk(mk) (Allahu ekber)
- Persian: الله اکبر fa(fa) (allâh akbar)
- Russian: Аллах акбар ru(ru) (Alláx ákbar), Аллаху акбар ru(ru) (Alláxu ákbar), Аллах велик ru(ru) (Alláx velík)
- Serbian:Cyrillic: Алаху екбер sr(sr), Аллаху екбер sr(sr) , Roman: Alahu ekber sr(sr), Allahu ekber sr(sr)
- Thai: อัลลอหุอักบัร th(th) (anlorhù àkban), อัลลอหฺทรงยิ่งใหญ่ th(th) (anlor song yîng-yài), อัลลอหฺยิ่งใหญ่ที่สุด th(th) (anlor yîng-yài têe-sùt)
- Turkish: Allah'u ekber tr(tr), Allah-u ekber tr(tr)
- Urdu: اللہ اکبر ur(ur) (allāh akbar)*****
Pada akhirnya Allah itu adalah Fundamentalnya.
Yach.. kembali kepada bagaimana anda dan keyakinan masing-masing. Untuk menyetarakan Allah dengan Tuhan jelas tidak mungkin bisa.. Namun bagaimana kemudian ketika dihadapkan pada perbedaan Kepercayaan.. setidaknya bagaimana menyikapi perbedaan itu dan meletakkannya pada hati masing-masing, menyiasatinya dengan bijaksana.. sebijaksana Islam ketika menghadapi perbedaan itu. Yang jelas saya pribadi jelas tidak mau Allah disetarakan dengan Tuhan manapun. Sebagaimana pengalaman saya memperdebatkan Tuhan dan Allah. Ia tak setuju dengan Allah adalah Tuhan.. (sebagaimana sependapatnya saya dengan pandangannya) sedang saya berkata berdasar Pancasila sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa. Saya berkata demikian bukan berarti saya mengamini bahwa Tuhan = Allah. Setiap yang beragama jelas berTuhan. Tuhannya yang Maha Esa. Lantas apakah pancasila merupakan penyetaraan setiap Tuhan yang ada ?? Hati saya memang sama akan pandangan kawan saya itu... hanya saja. Allah tetaplah Allah. akanlah menjadi suatu pertentangan dengan agama lainnya. Pada akhirnya memang saya hanya berbekal pada Bagimu Agamamu dan Bagiku Agamaku. Ayat yg diperdebatkan Nasrani, dan beranggapan adalah senjatanya Islam setelah Islam tidak berdaya. Ya Allah.. sungguh saya tiada berguna. Saya sungguh tidak ingin memperdebatkan atau menghina Tuhan ataupun Agama lainnya karena saya tidak ingin Engkau Allah saya dihina oleh mereka.. Saya hanya mencoba bijak menyikapi perbedaan, pandangan Pancasila yang juga saya setujui. Yang terpenting Hati masing-masing dan urusannya dengan agama masing-masing yang dipercayai... kalau saya ya Allah itu Tuhan saya.. terserah agama lainnya. yang jelas juga Ketuhanan yang maha Esa. ya.. kalau Islam tentu saja "Allah".. Tolong sikapilah semuanya dengan sebijak mungkin.. siapapun anda. sebagaimana saya terus berusaha menyikapinya dengan bijak dan belajar bijak.. Hal ini kemudian memungkinkan untuk melihat kebesaran Allah dalam bentuk rohani dan intelektual dalam .. jiwa sendiri dan intelek, dan pengalaman monoreality Ini adalah alasan beriman bijak terlibat dalam mengingat Allah siang dan malam dengan kerendahan hati, keberanian dan keyakinan.
*http://kylas.wordpress.com/2008/02/19/menyelami-subhanallah-alhamdulillah-dan-allahu-akbar/
**http://wikiislam.net/wiki/Allahu_Akbar
**http://wikiislam.net/wiki/Allahu_Akbar
Monday, 14 February 2011
Eling Sejatining Urip (Given the will Indeed Living) sudahkan ???
Kata-kata ini mungkin saya kenal sebelumnya.. namun, kembali memenuhi pikiran saya, hanya karena tertulis di belakang angkot yang melintas didepan sepeda kakak saya, saat itu saya sedang di bonceng kakak saya.. suatu rangkaian kata yang kembali menyadarkan saya atas hidup saya.. lagi.. dan lagi.. terus dan terus menyelami diri, hidup segalanya tentang kehidupan yang terus saya pertanyakan.. sebuah Pepatah Jawa yang sangat mendasar akan mengenal Diri.
Eling Sejatining Urip
(Mengingat akan Sejatinya Hidup/Given the will Indeed Living)
Sumber Gambar : google.co.id |
untuk menjadi "Manungso sejati*" atau manusia sejatinya ada 3 (tiga) hal mendasar Raga (jawa : Wadag), Pikiran (jawa : nalar), Jiwa (jawa : sukma). Ketiganya membutuhkan pelestarian agar senantiasa terjaga hidup. Pelesatarian itu bisa dikatakan usaha untuk membuatnya ada dan hidup, ada yg menyebutnya makanannya.
- Raga - sebagaimana hidup, Raga/Wadag/Body ini membutuhkan asupannya untuk bisa survive dan bertahan. tentu saja dengan makanan..
- Pikiran - Pikiran/Nalar/Logica juga memiliki hal yg perlu diberikan padanya untuk bisa terus ada juga berkembang. Hubunganya dengan Ilmu Pengetahuan, Interaksi juga Sosialisasi.. Bisa sangat luas sekali.. keberadaannya yg tak nampak juga tidak dapat diukur, begitu bebas..
- Jiwa - Jiwa/Sukma/Soul. Keberadaannya juga tidak nampak seperti halnya Pikiran. letaknya lebih pada rasa dalam hati.. Jiwa juga membutuhkan asupannya, berupa kebahagiaan, ketenangan, kesedihan yg menjadi akibat akan sesuatunya. penelaahan lebih tinggi.. pengenalan lebih akan sesuatu yg tidak nampak tapi ada. Pemenuhannya bisa melalui Ketuhanan, Filsafat, Kepostulatan.. Sholat, bersembahyang, berdoa.. Namun juga bisa lebih luas dari itu. Cinta misalnya.. Hakikatnya hubungannya juga dengan raga tapi dirasa di jiwa.. sampai pada pemenuhan kodrat diri. Pemenuhan akan kasih sayang.. Letak timbulnya kedamaian.
Ketiga hal tersebut kesemuanya harus berjalan seiringan dan seimbang.. agar menjadikan hidup penuh harmoni, keberadaan yg mantap.. Ketika ketiganya tidak seimbang jelas akan terjadi ketimpangan yang menyebabkan sesuatu yg tidak harmonis, bisa dalam diri maupun berimbas pada hal diluar manusia itu sendiri.. Ketiganya tidak dapat dipisahkan, jika sudah terpisah maka tidak dapat seseorang manusia itu dikatakan Hidup. Raga & Pikiran tanpa jiwa... Mati. Raga & Jiwa tanpa Pikiran..Gila. Pikiran & Jiwa tanpa Raga.. Gaib, bukan manusia yg hidup. Jelas sudah.. Implementasi yg ada saat ini, kerusakan yg ada adalah karena tidak adanya harmoni ketiganya.. ketiganya ada hanya saja pemenuhan kebutuhan dimasing-masing perannannya yg tidak seimbang..
untuk kemudian ada Film - Eat, Pray, Love. yg dibintangi Julia Robets.. yang sebenarnya juga berlandaskan akan pencarian hidup. Pencarian sejatinya hidup.. tapi saya tidak akan bercerita disini mengenai film itu. Setiap orang.. setiap insan.. dalam anggapan saya memiliki caranya, jalannya sendiri untuk menemukan atau bahkan membuat hidupnya. Yang mana ketiga hal tersebut adalah dasarnya.. yang paling hakiki adalah keseimbangan ketiganya. titik. begitu menurut saya..
Eling sejatining Urip (Given the will Indeed Living) menurut saya berbeda dengan Considering The Real Life.. mengapa ?? memang memiliki makna yg hampir sama. Considering The Real Life (mengingat kehidupan nyata), setidaknya menunjukkan pada penekanan formalitasnya.. penjalanan atas hidup akan perannya.. bukan pada esensinya.. pada hakekatnya hidup. itu yg saya maksud.tapi jelas bebas-bebas saja anda mengartikannya.. Implementasi akan keseimbangan ketiganya kemudian berimbas pada hal positive apa yang kemudian diciptakan adalah nanti. Penekanan dalam konsep Jawa, bukan agama.. hmm mungkin nanti kapan-kapan saya buat perbandingannya. next.. hehheee :P
pertanyaannya adalah apakah kita sudah Eling Sejatining Urip ?? dengan lantang dan tanpa kepura-puraan, saya sendiri juga terkadang lupa.. tapi semoga setelah menulis ini.. saya dapat kembali pada Fitrah saya sebagai manusia.. juga anda. perlu di ingat ini bukan untuk dipertentangkan, menggurui siapa dan siapa.. ini hanya perenungan diri, seperti biasa dalam halaman-halaman saya lainnya..
sebagaimana saya menemukan kembali hakikat itu dari sesuatu yg biasa dan tidak terduga tapi mampu mengilhami saya.. dari sekedar slogan yg tertulis di belakang mobil angkot/ publics transporation.. sebegitu pula hal-hal kecil mampu membuat kita menemukan hakikat lainnya. begitulah cara Tuhan terkadang mengingatkan kita.. bahkan melalui hal-hal tak terduga bahkan terkadang remeh.. syukur pada Tuhan yg masih mengingatkan saya..
sebagaimana saya menemukan kembali hakikat itu dari sesuatu yg biasa dan tidak terduga tapi mampu mengilhami saya.. dari sekedar slogan yg tertulis di belakang mobil angkot/ publics transporation.. sebegitu pula hal-hal kecil mampu membuat kita menemukan hakikat lainnya. begitulah cara Tuhan terkadang mengingatkan kita.. bahkan melalui hal-hal tak terduga bahkan terkadang remeh.. syukur pada Tuhan yg masih mengingatkan saya..
* istilah yg saya dapat dari - ajianleluhur.wordpress.com "3 titipan Gusti Allah" - yg kemudian saya sesuaikan sana sini.
Wednesday, 9 February 2011
Esensi haruskah ? (1)
kembali lagi pada status saya dlm suatu jejaring sosial, saya berkata begini :
esensi yg terlupa.. mengejar formalitas.. hmmm.. terserahlah, hiduplah dgn formalitasmu.. tapi aq akan mengejar esensi lalu akan aq dpt formalitas itu dgn mudah.. pardon for different concept..
Sesuatu yang seketika saja terpikir,,, menyingkapi sesuatu permasalahan saya yang saya sendiri ragu untuk menyebutkan mengenai permasalahan yang mana sehingga menyebabkan saya berpikiran juga berkata begitu.. yang jelas dan tentu saja bukan tanpa dasar saya berkata begitu.. absolutely.. namun, tentu tidak ada maksud untuk menyudutkan seseorang.. lagi-lagi tidak.. kata-kata itu tercetus betapa saya kurang puas atas pemikiran beberapa orang yang mengUnderEstimatekan saya tanpa berpikir pada dirinya sendiri.. kembali-kembali kata-kata itu tercetus lagi.. namun, hingga kinipun saya menulisnya lagi.. ini merupakan bahan untuk diri saya sendiri untuk membangun pola pemikiran saya sendiri, berawal dari ketidak puasan itu.. lalu berkembang menjadi perenungan saya sendiri.. apakah saya sendiri yang mengatakannya memang sudah menhEsensikan diri saya sendiri.. dibanding mereka yang saya Judgement tidak mengEsensikan diri mereka... yaaaa.. lagi..lagi.. perenungan diri saja..
Esensi yang berasal dari katan essence yang menurut kamus Longman berarti the most basic and important quality of something, merupakan kata yang hampir dilupakan oleh manusia. namun juga saya tidak pernah benar-benar melakukan penelitian olehnya. haaaahaa :D Akibatnya kita mencurahkan banyak tenaga, pikiran, biaya dan sumber daya lainnya untuk hal-hal yang kurang penting atau mengurus kulit-kulit suatu permasalahan tanpa sama sekali menyentuh apalagi menyelesaikan inti dari permasalahan itu sendiri. Esensi adalah substansi yang paling mendasar dari suatu isu, lebih mudah dimengerti adalah Makna atau arti.
Pemahaman esensi dari segala sesuatu.. terkadang memang cukup sulit, setidaknya itu menurut pendapat saya.. Esensi tentang semuanya.. bagaimana pada akhirnya kita menjalani kehidupan ini. menempatkan Esensi itu pada prioritas urutan ke berapa ?? lalu, menjalani kehidupan dengan Esensi namun mengalam perbedaan dan pertentangan dengan segala aspek diluar itu.. entah Formalitas, Materialnya atau apapun itu istilahnya.. walaupun juga tidak mungkin dikesampingkan formalitas, material, atau mungkin eksistensi itu juga perlu ada. Sebagai jawaban atas pencapaian terhadap tujuan tertentu...
Pada dasarnya, esensi dalam halaman ini benar-benar bukan esensi dari esensi sesuatu.. maaf.. ;D karena memang masih akan ada tulisan-tulisan lainnya yang akan menekankan esensi dari hal-hal tertentu.. tidak di halaman ini.. biarkan halaman ini berisi esensi dari sesuatu yang masih mengambang.. walau demikian setidaknya menyentuh satu sisi atau satu peranan pribadi kita untuk juga memikirkan mengenai esensi..
temukan esensi itu.. jika anda mau.. seperti saya mau mencari lagi esensi-esensi lain yang terlupa..
Labels:
humaniora,
Philosophi,
Reflection and Spirit Poems
Saturday, 5 February 2011
Rasi Bintang Scorpius (Scorpio)
sumber gambar : www.astronoo.com |
Disebut Scorpius tentu karena berpola seperti Kalajengking/scorpion. Astrologi barat menyebutnya "Scorpio". Dalam Tradisi Jawa disebut "Banyak Angrem/Angsa yang mengeram", dan sempat saya pernah membaca sumbernya saya lupa yang menyebutnya "Kelopo Doyong (yang bisa saya artikan sendiri "pohon kelapa yang mau roboh")". Luasnya 496,783 derajat persegi terluas ke 33. Berada antara Libra di sebelah barat dan sagitarius di sebelah timur serta merupakan salah satu rasi besar yang terletak di belahan selatan sekat Pusat Bima Sakti. Selain itu juga berbatasan dengan Rasi Ophiuchus, Lupus, Norma, Ara dan Corona Australis. Bintang terterang di rasi Scorpius ini adalah Antares/Cor Scorpii ~ bhs. Yunani/Qalb al-Aqrab ~ bhs. Arab/Vespertilo ~ bhs. Latin (α Sco) yang merupakan bintang terterang ke 16.
Ia mudah dikenali dari rangkaian bintang yang membentuk seperti huruf S atau J besar di belahan langit selatan. Tapi juga sulit untuk di temukan atau dicari karena konstelasi bintangnya yang banyak.Rasi Scorpio ini jadi petunjuk arah Tenggara/Timur langit. Dapat dilihat di koordinat 40 derajat LU (lintang utara) dan 90 derajat LS (lintang selatan). Sekitar bulan Juli tampak paling jelasnya.
sumber gambar : wikipedia |
Sebagai salah satu rasi bintang Zodiak, ia dilewati garis Imajiner Ekliptika (adalah jalur yang dilalui oleh suatu benda dalam mengelilingi suatu titik pusat sistem koordinat tertentu, Ekliptika pada benda langit merupakan suatu bidang edar berupa garis khayal yang menjadi jalur lintasan benda-benda langit dalam mengelilingi suatu titik pusat sistem tata surya)
Dalam mitologi yunani Scorpio digambarkan dalam kisah seorang pemburu besar bernama Orion. Dia selalu berburu tengah malam bersama dewi pemburu, Artemis. Artemis pun jatuh cinta padanya. Saudara kembar laki2 Artemis, Apollo marah pada Orion karena mencintai adiknya. Apollo meminta pada ibunya Hera mengirimkan seekor Scorpio untuk membunuh Orion. Hera mengabulkan permintaannya dan Orion pun terbunuh. Artemis bersumpah tidak akan mencintai org lagi dan menangis meminta ayahnya Zeus penguasa langit untuk meletakkan konstelasi di langit untuk kekasihnya Orion. Dan begitu ia melakukannya, ia tidak hanya memberikan suatu konstelasi untuk Orion, tetapi juga untuk pembunuhnya, Scorpio. Dengan cara itu Artemis bisa selalu melihat cintanya.
*) sumber : Bennyshukaku.blogspot ~ atas mitologinya, wikipedia ~ untuk koordinatnya juga info2 lainnya.
sebenarnya,, gak puas saya nulis halaman ini.. datar.. tidak seperti biasanya. tapi intinya adalah teruslah pandangi langit malam dengan kilauan mutiara yang tersebar di hamparan permadani hitam itu.. seperti aku.. haaaa.. :D asal gak lagi mendung atau hujan aja ...
Friday, 4 February 2011
Rasi Bintang Biduk (The Plough)
www.scienceinthebible.net |
Biduk atau sampan/Greater Bear/Beruang Besar/Ursa Mayor/The Plough/Osa Mayor/Grande Ourse/Großer Bär atau yang dikenal dengan Big Dipper atau Gayung Raksasa. Penunjuk arah Utara, terdiri dari 7 (tujuh) bintang, berbentuk seperti gayung (bahasa jawanya "Chebuk" heheheee :P biasanya buat cebok.. ahahaa alah ngomong apa sich?!!!). Karena terdiri dari 7 (tujuh) bintang itulah mengapa Rasi ini juga disebut sebagai "Konstelasi Bintang Tujuh". terletak di 90 derajat LU (Lintang Utara) dan 30 derajat LS (Lintang Selatan). Sebenernya saya juga enggak pernah Ngukur sich.. apalagi Pakai derajat-derajatan baik Lintang Utara maupun Selatan.. Heheee :P Yang lebih dikenal lagi sebagai Ursa Minor/Beruang Kecil dengan ujung ekornya diberi nama Polaris. Inilah yang juga menggambarkan Biduk itu atau Sampan itu. Bintang Paling terang dalam Ursa terangnya adalah Dubhe atau Dubh/Dubb/Thahr al Dub al Akbar/ Ak (α UMa) sumber bahasa Arab. Tampak paling jelas mulai jam 9 malam (9 p.m) di bulan April. Luasnya 1280 derajat persegi, terluas ke 3. Ada sekitar 20an bintang yang ada di rasi ini sebenarnya dengan Nama-nama dari bahasa Arab juga ada China.
Mengapa bisa memiliki banyak nama seperti itu, Orang Yunani Kuno melihat rasi ini seperti seekor beruang karena mereka memandang tidak hanya 7 (tujuh) bintangnya saja tapi juga bintang disekelilingnya. Sedangkan bagi orang Romawi Kuno melihat rasi ini sebagai beruang besar yang mereka sebut sebagai Ursa Mayor (Ursa Major), sebegitu pula Franklyn M.Branley dan Moley Coxe menjadikannya inspirasi bukunya "The Big Dipper" sebegitu pula saya yang menjadikkannya koleksi halaman blog ini. hahaaaa :D, Orang Inggris menyebut rasi ini "The Plough", Amerika dan canada menyebut sebagai Big Dipper, Spanyol dengan "Osa Mayor", Prancis dengan "Grande Ourse", Jerman dengan "Großer Bär"
Rasi yang penting untuk membantu memperlihatkan kepada kita dimanakah Bintang Utara (North Star) yang dengan mendengar namanya saja maka jelas sudah bawa bintang ini selalu menunjukkan arah Utara. Rasi yang berbatasan langsung dengan Draco, Camelopardalis, Lynx, Leo Minor, Leo, Coma Berenices, Canes Venatici, Bootes.
Mitologinya juga beraneka ragam seperti biasanya. Mitologi Yunani menceritakan Zeus yang Jatuh Cinta kepada Callisto seorang Nymph artemis yang menyebabkan Hera (istri Zeus) cemburu lalu mengubahnya menjadi Beruang. Kemudian Arcas (anak Zeus) bertemu dengan si Beruang Callisto dan hendak memanahnya sebagai hewan buruan sebagaimana bangsa yunani yang suka berburu, Lalu Zeus yang mengetahuinya melemparkan mereka berdua ke langit agar tidak terjadi Tragedi. Dan mereka menjadi Ursa Mayor atau beruang besar.
Dalam Hindu, Ursa Mayor dikenal sebagai Saptarshi, masing-masing bintang merupakan salah satu Saptarshis atau Tujuh yaitu orang Bijak. Bhrigu, Atri, Angirasa, Vasishta, Pulastya, Pulalaha dan Kratu. Kenyataan bahwa bintang-bintang depan dua dari rasi bintang menunjuk bintang kutub dijelaskan sebagai anugerah yang diberikan kepada orang bijak Dhruva anak oleh Lord Wisnu.
Di Korea Selatan, konstelasi ini disebut sebagai "tujuh bintang utara". Dalam mitos terkait, seorang janda dengan tujuh anak menemukan kenyamanan dan kecocokan dengan seorang duda, tapi untuk sampai ke rumahnya yang diperlukan untuk melintasi sungai. Tujuh anak, simpatik terhadap ibu mereka, ditempatkan batu loncatan atau batu pijakan di sungai. Ibu mereka, tidak tahu yang meletakkan batu-batu di tempat, memberkati dan mendoakan mereka ketika mereka ketujuhnya meninggal, mereka menjadi konstelasi itu. Pengorbanan anak terhadap ibunya.
Selain itu masih ada mitologi lainnya, saya rasa cukup yach.. untung cerita Si Beruang Besar ini..
seperti biasanya lagi.., Terus Pandangilah Bintang dilangit seperti saya yang memandangi langit malam saat enggak lagi Mendung... hahahaaa :D
*) sumber Wapedia.mobi, allthesky.com, wikipedia.org
Subscribe to:
Posts (Atom)