Thursday, 24 February 2011

Rencana.. Oh.. Rencana.. Plannen bedenken is eenvoudig, maar plannen realiseren is moelijker. Lalu Bagaimana ???

sumber gambar oleh http://suara-anda.com

Atas dasar pencerminan diri juga kehidupan saya sendiri. Begitupula dalam hidup tentu saja selalu dan selalu akan memiliki rencana, simpelnya berencana untuk sesuatu yang akan dilakukan. Manusiawi ataukah tidak.. Wajar atau tidak.. jika dalam rencana tiada juga terlaksana?
Rencana adalah Langkah awal dari setiap proyek kerja yg sedang anda kerjakan*, rancangan terhadap sesuatu yang akan dilakukan**, hal yang ditulis dijadwal dan direkam didalam otak dengan harapan bahwa langkah kaki ini akan secara sadar dan tidak sadar menuju ke arah pelaksanaan rencana*** yach.. intinya pasti anda tau makna dari "rencana" itu sendiri. Yang dalam Bahasa Inggrisnya "Plan", Bahasa Jepangnya "計画 `keikaku`", Bahasa Chinesenya "计划 `jì huà`", Koreanya "계획 `kyehoek`",,,,, 
Dari sekedar mimpi, keinginan atau harapan dalam hidup untuk kemudian kita berharap mendapatkannya.. Untuk mendapatkannya, meraihnya itu pada dasarnya kita sudah melangkah pada 1 step pertama dalam rencana. Adanya PEMIKIRAN itulah rencana..Dalam hidup juga tidak semuanya kita rencanakan. inilah yang disebut spontan (melakukan sesuatu dengan cara tanpa pikir sebelumnya). Dan juga rencana untuk meraih sesuatu, keinginan untuk meraih sesuatu adalah wajar adanya.. sebagaimana hidup yang dinamis berubah menuntut raga, pikiran untuk berubah.. terkadang mobilisasi, kedinamisan, kinerja otak membawa kita pada satu harapan-harapan.. pencapaian sesuatu hal. dan rencana itu sendiri.

Plannen bedenken is eenvoudig, maar plannen realiseren is moelijker

Benar sekali pepatah Belanda itu.. yang dalam Bahasa Indonesianya "Memikirkan rencana-rencana adalah mudah, tetapi mewujudkannya lebih sukar". yach.. bercermin pada diri sendiri tentu.. Saya yang pemimpi ini jelas memiliki rencana-rencana dalam hidup. Namun juga banyak pula yang rencana-rencana itu hanya sebatas rencana.. Rencana itu tak terlaksana. Menjadi sebal tentu "Iya" mengapa ? karena merasa betapa lemahnya diri ini bukan begitu.. ?! Banyak alasan tentunya, situasi kondisi atau apa sajalah penghalangnya. Sungguh tidak untuk menggurui.. karena saya sendiri juga masih berusaha mewujudkan rencana saya.. Yang jelas dan juga saya tahu dan sadari. MINDSET. mengubah pola pikir.. ketika rencana tiada juga berujung pada Realita. Mungkin usaha saya kurang keras, atau segala sesuatu bentuk persuasi diri.. Walau juga kadang kembali dan kembali merasakan kegagalan. Anda pasti pernah merasa yang sama bukan ? Lantas apakah ini harus menghentikan kita untuk bermimpi dan mewujudkannya ?? jawabnya TIDAK donk!! kembali saya ungkapkan memang tidak mudah.. Tapi disitulah letak pointnya. Adanya Usaha.. kemudian bagaimana lalu rencana itu kan berjalan dan mendekati keberhasilan.. lupakanlah dulu,, lama atau tidaknya pencapaian itu terkadang juga ada letak tangan Tuhan(mungkin ada yang tidak setuju dengan ini ?! bolehlaaah..). Ada juga yang menyebutnya Hukum Alam dimana usaha itu harus keras jika ingin meraih sesuatu, jika usaha itu tidak maksimal maka akan memperlambat perolehannya dan jika tidak ada usaha sama sekali maka Nol besar yang dihasilkannya. Terkadang cepat, dipermudah, atau sukar.. yach.. bebas anda mengartikannya. Saya merasakan sendiri kok!!.. Dalam hal yang sama untuk meraihnya setiap orang punya kapasitasnya, kemampuannya sendiri-sendiri, lalu ada juga kesempatan yang berbeda-beda. Kesempatan?? iya.. kesempatan.. seseorang dengan kecermelangannya sekalipun terkadang juga tidak dapat mewujudkan rencananya karena kurangnya kesempatan. Sekalipun setidakcemerlangnya seseorang dengan kesempatan juga membantunya. Iri ?? terkadang iya.. saya tidak munafiklah.. tapi kembali lagi.. setiap orang sudah diberi sesuatu atas takarannya oleh Tuhan. sudah.. Lupakan yang lain.. kembalilah pada rencana kita.. bahwa semuanya butuh perjuangan, seberapapun sulitnya, seberapapun orang lain dengan mudahnya atau dengan sulitnya meraihnya. Refleksikan diri, berkacalah jika Rencana tiada juga terlaksana.. Bijaklah.. Usahalah lebih keras lagi.. 
Karena saya juga.. awalilah dengan Do'a.. Semangat!!!!


*http://www.hrcentro.com
**Kamus Bahasa Indonesia
***http://blankdakruz.multiply.com

Allahu Akbar

Menulis ini penuh dengan kesadaran, keinginan, keragu-raguan, kebahagiaan, ketakutan yang sangat luar biasa... semua bercampur aduk. Mengingat diri yang tidaklah sempurna.. Sadar karena segala kelemahan, keterbatasan juga dangkalnya ilmu. Ingin karena jiwa ini tak dapat dipungkiri untuk menyerukannya, sekalipun dalam kedangkalan ilmu tetap berharap memuliakan dan terus berusaha memuliakanNya sekalipun tidak sempurna tapi berusaha terus dan terus.. Ragu karena dengan kedangkalan ini akan membawa pada kesalahan sehingga menenggelamkan lainnya.. Do'a saya tidak demikian.. Bahagia karena jelas mengumandangkannya, mengindahkanNya dalam tulisan saya. Takut karena serba ragu.. takut menjadi sombong.. semuanya begitu bercampur.. Tidak ada maksud mempertentangkan pandangan siapa dan siapa.. Bagaimana dan Mengapa.. Tidak ingin menggurui.. Tolong ampunilah saya Allah, jika ada kesalahan.. Maafkan jika penulisan ini tidak memuaskan..

Sebagaimana dulu saya pernah membaca blog kawan seorang Nasrani yang begitu tenangnya mendengar "Allahu Akbar" dalam pemulihan spiritualnya. Ia mengamini ini sebagai agamanya. Bahwa ia mendengarnya dan ia memahaminya sebagai penyeruan terhadap Tuhannya. Yang saya pahami sebagai Yesus.. (maaf, sebatas pengetahuan saya akan nasrani dan Tuhannya). Saya begitu terkejut.. Hendak memberi komentar, membiarkannya, atau bagaimana... pada akhirnya juga saya membiarkannya (Namun hati saya terus bergumam.. Allah itu punya Islam atau apa??? Yang saya yakini adalah milik Muslimin. saya hanya bisa berkata dalam hati "Semoga ia untuk kemudian diberi pandangan dan dibukakan pintu hatinya oleh Allah.. Allah saya.. Allah Subhanahuwataala").

sumber gambar dari http://bocahbancar.files.wordpress.com

Kata “Akbar” merupakan bentuk “the most” dari Kabir, yang artinya besar; maka artinya paling besar, karena untuk Tuhan menjadi Maha Besar. Dalam konteks yang lain berdasar Wazan nya kata Akbar juga bisa berarti lebih besar. *

Meskipun frase "Allahu Akbar" (الله أكب) adalah frase yang umum digunakan oleh semua Muslim di berbagai situasi, termasuk Sholat (wajib lima sholat sehari) dan bahkan telah digunakan oleh beberapa non-Muslim, sebagai menunjukkan dukungan bagi Iran yang memprotes, itu secara luas dikaitkan dengan "radikal" (fundamental) Muslim yang berteriak itu sambil terlibat dalam jihad - yang biasanya memerlukan pembunuhan terhadap non-Muslim tidak bersalah. 'Moderat' Banyak dan apologis mengklaim hanya yang terjemahan bahasa Arab dari ungkapan bahasa Inggris umum berarti "Allah Maha Besar!" Namun, hal ini tidak benar. "Allahu Akbar" tidak berarti "Allah adalah besar" seperti yang diklaim. Ini sebenarnya berarti "Allah adalah lebih besar." Lebih besar dari apa? begitu kemudian pertanyaannya..  Jawabannya adalah - Allah lebih besar ... dari apa tuhan Anda kebetulan yakini.. Pertentangan mengenai penyebutan Allah oleh agama Kristen. Dari referensi ini dikatakan. Realitas: 'Allah' dalam bahasa Arab diterjemahkan 'ilah', 'Allah.' Tidak Allah = الله (ا alif, lam ل, ل lam, ha ه) ilah = اله (alif ا, ل lam, ha ه). Akbar klaim Islam: 'Akbar' berarti 'besar. " Realitas: 'Akbar' dalam bahasa Inggris diterjemahkan 'lebih besar,' tidak 'besar'. كبير (Kebir) = Great أكبر (Akbar) = Greater.
semacam pertentangan akan Allah dan Tuhan** 

Ungkapan 'Allahu Akbar' adalah deklarasi pembukaan setiap doa Islam dan merupakan slogan yang ditentukan oleh Nabi Muhammad SAW. Arti dari doa ini telah dijelaskan oleh Imam Sultan Muhammad Shah, juga dikenal sebagai Aga Khan III, 1 sebagai berikut: "Pertimbangkan misalnya deklarasi pembukaan setiap doa Islam:" Allah-o-Akbar "Apa artinya.? Tidak ada keraguan bahwa kata kedua deklarasi mengibaratkan karakter Allah untuk sebuah matriks yang berisi semua dan memberikan keberadaan kepada tuhan, untuk ruang, untuk waktu, untuk Semesta, untuk semua kekuatan aktif dan pasif dibayangkan, untuk hidup dan jiwa. *** Sungguh referensi yang ini jauh lebih saya suka.. apalagi "untuk hidup dan jiwa" itu lhoooo!!!.. lebih mengena di maksud saya menulis halaman ini. Karena Allahu Akbar dalam pandangan saya adalah mengenai suatu kata atau deklarasi saya akan segala sesuatu dalam hidup saya dan jiwa saya dalam kapasitas yang nyata dan tak nyata, peran saya yang ada, posisi saya disini dan diluaran sana, keadaan saya dalam arti sempit dan luasnya, bicara akan sesuatu yang sangat-sangat kecil hingga sesuatu yang sangat-sangat tidak terukur, yang dapat kita rasa, kita ukur, kita dengar, atau sesuatu diluar kemampuan daya pikir dan nalar. semuanya.. Yach.. semuanya..

Dalam Islam, pepatah yang sering digunakan dalam situasi mulai dari salam ke sebuah ekspresi dari sentimen yang kuat. Hal ini paling benar diterjemahkan dengan "Allah lebih besar", tetapi dalam banyak kasus hampir sama "Allah adalah besar" adalah terjemahan sama benar. "Allahu Akbar" adalah bagian pertama dari adzan, yang mendengar 5 kali sehari-hari di masyarakat Muslim. mengatakan ini adalah ekspresi yang sangat kuat yang merangkum seluruh inti Islam. ****
 

Pada akhirnya Allah itu adalah Fundamentalnya.
Yach.. kembali kepada bagaimana anda dan keyakinan masing-masing. Untuk menyetarakan Allah dengan Tuhan jelas tidak mungkin bisa.. Namun bagaimana kemudian ketika dihadapkan pada perbedaan Kepercayaan.. setidaknya bagaimana menyikapi perbedaan itu dan meletakkannya pada hati masing-masing, menyiasatinya dengan bijaksana.. sebijaksana Islam ketika menghadapi perbedaan itu. Yang jelas saya pribadi jelas tidak mau Allah disetarakan dengan Tuhan manapun.  Sebagaimana pengalaman saya memperdebatkan Tuhan dan Allah. Ia tak setuju dengan Allah adalah Tuhan.. (sebagaimana sependapatnya saya dengan pandangannya) sedang saya berkata berdasar Pancasila sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa. Saya berkata demikian bukan berarti saya mengamini bahwa Tuhan = Allah. Setiap yang beragama jelas berTuhan. Tuhannya yang Maha Esa. Lantas apakah pancasila merupakan penyetaraan setiap Tuhan yang ada ?? Hati saya memang sama akan pandangan kawan saya itu... hanya saja. Allah tetaplah Allah. akanlah menjadi suatu pertentangan dengan agama lainnya. Pada akhirnya memang saya hanya berbekal pada Bagimu Agamamu dan Bagiku Agamaku. Ayat yg diperdebatkan Nasrani, dan beranggapan adalah senjatanya Islam setelah Islam tidak berdaya. Ya Allah.. sungguh saya tiada berguna. Saya sungguh tidak ingin memperdebatkan atau menghina Tuhan ataupun Agama lainnya karena saya tidak ingin Engkau Allah saya dihina oleh mereka.. Saya hanya mencoba bijak menyikapi perbedaan, pandangan Pancasila yang juga saya setujui. Yang terpenting Hati masing-masing dan urusannya dengan agama masing-masing yang dipercayai... kalau saya ya Allah itu Tuhan saya.. terserah agama lainnya. yang jelas juga Ketuhanan yang maha Esa. ya.. kalau Islam tentu saja "Allah"..  Tolong sikapilah semuanya dengan sebijak mungkin.. siapapun anda. sebagaimana saya terus berusaha menyikapinya dengan bijak dan belajar bijak.. Hal ini kemudian memungkinkan untuk melihat kebesaran Allah dalam bentuk rohani dan intelektual dalam .. jiwa sendiri dan intelek, dan pengalaman monoreality Ini adalah alasan beriman bijak terlibat dalam mengingat Allah siang dan malam dengan kerendahan hati, keberanian dan keyakinan.


Monday, 14 February 2011

Eling Sejatining Urip (Given the will Indeed Living) sudahkan ???

Kata-kata ini mungkin saya kenal sebelumnya.. namun, kembali memenuhi pikiran saya, hanya karena tertulis di belakang angkot yang melintas didepan sepeda kakak saya, saat itu saya sedang di bonceng kakak saya.. suatu rangkaian kata yang kembali menyadarkan saya atas hidup saya.. lagi.. dan lagi.. terus dan terus menyelami diri, hidup segalanya tentang kehidupan yang terus saya pertanyakan.. sebuah Pepatah Jawa yang sangat mendasar akan mengenal Diri.

Eling Sejatining Urip
(Mengingat akan Sejatinya Hidup/Given the will Indeed Living)

  
Sumber Gambar : google.co.id


untuk menjadi "Manungso sejati*" atau manusia sejatinya ada 3 (tiga) hal mendasar Raga (jawa : Wadag), Pikiran (jawa : nalar), Jiwa (jawa : sukma). Ketiganya membutuhkan pelestarian agar senantiasa terjaga hidup. Pelesatarian itu bisa dikatakan usaha untuk membuatnya ada dan hidup, ada yg menyebutnya makanannya. 
  • Raga - sebagaimana hidup, Raga/Wadag/Body ini membutuhkan asupannya untuk bisa survive dan bertahan. tentu saja dengan makanan..
  • Pikiran - Pikiran/Nalar/Logica juga memiliki hal yg perlu diberikan padanya untuk bisa terus ada juga berkembang. Hubunganya dengan Ilmu Pengetahuan, Interaksi juga Sosialisasi.. Bisa sangat luas sekali.. keberadaannya yg tak nampak juga tidak dapat diukur, begitu bebas..
  • Jiwa - Jiwa/Sukma/Soul. Keberadaannya juga tidak nampak seperti halnya Pikiran. letaknya lebih pada rasa dalam hati.. Jiwa juga membutuhkan asupannya, berupa kebahagiaan, ketenangan, kesedihan yg menjadi akibat akan sesuatunya. penelaahan lebih tinggi.. pengenalan lebih akan sesuatu yg tidak nampak tapi ada. Pemenuhannya bisa melalui Ketuhanan, Filsafat, Kepostulatan.. Sholat, bersembahyang, berdoa.. Namun juga bisa lebih luas dari itu. Cinta misalnya.. Hakikatnya hubungannya juga dengan raga tapi dirasa di jiwa.. sampai pada pemenuhan kodrat diri. Pemenuhan akan kasih sayang.. Letak timbulnya kedamaian.
Ketiga hal tersebut kesemuanya harus berjalan seiringan dan seimbang.. agar menjadikan hidup penuh harmoni, keberadaan yg mantap.. Ketika ketiganya tidak seimbang jelas akan terjadi ketimpangan yang menyebabkan sesuatu yg tidak harmonis, bisa dalam diri maupun berimbas pada hal diluar manusia itu sendiri..  Ketiganya tidak dapat dipisahkan, jika sudah terpisah maka tidak dapat seseorang manusia itu dikatakan Hidup. Raga & Pikiran tanpa jiwa... Mati. Raga & Jiwa tanpa Pikiran..Gila. Pikiran & Jiwa tanpa Raga.. Gaib, bukan manusia yg hidup. Jelas sudah..  Implementasi yg ada saat ini, kerusakan yg ada adalah karena tidak adanya harmoni ketiganya.. ketiganya ada hanya saja pemenuhan kebutuhan dimasing-masing perannannya yg tidak seimbang..

untuk kemudian ada Film - Eat, Pray, Love. yg dibintangi Julia Robets.. yang sebenarnya juga berlandaskan akan pencarian hidup. Pencarian sejatinya hidup.. tapi saya tidak akan bercerita disini mengenai film itu. Setiap orang.. setiap insan.. dalam anggapan saya memiliki caranya, jalannya sendiri untuk menemukan atau bahkan membuat hidupnya. Yang mana ketiga hal tersebut adalah dasarnya.. yang paling hakiki adalah keseimbangan ketiganya. titik. begitu menurut saya..

Eling sejatining Urip (Given the will Indeed Living) menurut saya berbeda dengan Considering The Real Life.. mengapa ?? memang memiliki makna yg hampir sama. Considering The Real Life (mengingat kehidupan nyata), setidaknya menunjukkan pada penekanan formalitasnya.. penjalanan atas hidup akan perannya.. bukan pada esensinya.. pada hakekatnya hidup. itu yg saya maksud.tapi jelas bebas-bebas saja anda mengartikannya.. Implementasi akan keseimbangan ketiganya kemudian berimbas pada hal positive apa yang kemudian diciptakan adalah nanti. Penekanan dalam konsep Jawa, bukan agama.. hmm mungkin nanti kapan-kapan saya buat perbandingannya. next.. hehheee :P

pertanyaannya adalah apakah kita sudah Eling Sejatining Urip ?? dengan lantang dan tanpa kepura-puraan, saya sendiri juga terkadang lupa.. tapi semoga setelah menulis ini.. saya dapat kembali pada Fitrah saya sebagai manusia.. juga anda. perlu di ingat ini bukan untuk dipertentangkan, menggurui siapa dan siapa.. ini hanya perenungan diri, seperti biasa dalam halaman-halaman saya lainnya.. 


sebagaimana saya menemukan kembali  hakikat itu dari sesuatu yg biasa dan tidak terduga tapi mampu mengilhami saya.. dari sekedar slogan yg tertulis di belakang mobil angkot/ publics transporation.. sebegitu pula hal-hal kecil mampu membuat kita menemukan hakikat lainnya. begitulah cara Tuhan terkadang mengingatkan kita.. bahkan melalui hal-hal tak terduga bahkan terkadang remeh.. syukur pada Tuhan yg masih mengingatkan saya..

* istilah yg saya dapat dari - ajianleluhur.wordpress.com "3 titipan Gusti Allah" - yg kemudian saya sesuaikan sana sini.

Wednesday, 9 February 2011

Esensi haruskah ? (1)

sumber gambar : iwandahnial.files


kembali lagi pada status saya dlm suatu jejaring sosial, saya berkata begini :

esensi yg terlupa.. mengejar formalitas.. hmmm.. terserahlah, hiduplah dgn formalitasmu.. tapi aq akan mengejar esensi lalu akan aq dpt formalitas itu dgn mudah.. pardon for different concept..
Sesuatu yang seketika saja terpikir,,, menyingkapi sesuatu permasalahan saya yang saya sendiri ragu untuk menyebutkan mengenai permasalahan yang mana sehingga menyebabkan saya berpikiran juga berkata begitu.. yang jelas dan tentu saja bukan tanpa dasar saya berkata begitu.. absolutely.. namun, tentu tidak ada maksud untuk menyudutkan seseorang.. lagi-lagi tidak.. kata-kata itu tercetus betapa saya kurang puas atas pemikiran beberapa orang yang mengUnderEstimatekan saya tanpa berpikir pada dirinya sendiri.. kembali-kembali kata-kata itu tercetus lagi.. namun, hingga kinipun saya menulisnya lagi.. ini merupakan bahan untuk diri saya sendiri untuk membangun pola pemikiran saya sendiri, berawal dari ketidak puasan itu.. lalu berkembang menjadi perenungan saya sendiri.. apakah saya sendiri yang mengatakannya memang sudah menhEsensikan diri saya sendiri.. dibanding mereka yang saya Judgement tidak mengEsensikan diri mereka... yaaaa.. lagi..lagi.. perenungan diri saja..

Esensi yang berasal dari katan essence yang menurut kamus Longman berarti the most basic and important quality of something, merupakan kata yang hampir dilupakan oleh manusia. namun juga saya tidak pernah benar-benar melakukan penelitian olehnya. haaaahaa :D Akibatnya kita mencurahkan banyak tenaga, pikiran, biaya dan sumber daya lainnya untuk hal-hal yang kurang penting atau mengurus kulit-kulit suatu permasalahan tanpa sama sekali menyentuh apalagi menyelesaikan inti dari permasalahan itu sendiri. Esensi adalah substansi yang paling mendasar dari suatu isu, lebih mudah dimengerti adalah Makna atau arti.  

Pemahaman esensi dari segala sesuatu.. terkadang memang cukup sulit, setidaknya itu menurut pendapat saya.. Esensi tentang semuanya.. bagaimana pada akhirnya kita menjalani kehidupan ini. menempatkan Esensi itu pada prioritas urutan ke berapa ?? lalu, menjalani kehidupan dengan Esensi namun mengalam perbedaan dan pertentangan dengan segala aspek diluar itu.. entah Formalitas, Materialnya atau apapun itu istilahnya.. walaupun juga tidak mungkin dikesampingkan formalitas, material, atau mungkin eksistensi itu juga perlu ada. Sebagai jawaban atas pencapaian terhadap tujuan tertentu... 

Pada dasarnya, esensi dalam halaman ini benar-benar bukan esensi dari esensi sesuatu.. maaf.. ;D karena memang masih akan ada tulisan-tulisan lainnya yang akan menekankan esensi dari hal-hal tertentu.. tidak di halaman ini.. biarkan halaman ini berisi esensi dari sesuatu yang masih mengambang.. walau demikian setidaknya menyentuh satu sisi atau satu peranan pribadi kita untuk juga memikirkan mengenai esensi.. 
temukan esensi itu.. jika anda mau.. seperti saya mau mencari lagi esensi-esensi lain yang terlupa..

Saturday, 5 February 2011

Rasi Bintang Scorpius (Scorpio)

sumber gambar : www.astronoo.com


Disebut Scorpius tentu karena berpola seperti Kalajengking/scorpion. Astrologi barat menyebutnya "Scorpio". Dalam Tradisi Jawa disebut "Banyak Angrem/Angsa yang mengeram", dan sempat saya pernah membaca sumbernya saya lupa yang menyebutnya "Kelopo Doyong (yang bisa saya artikan sendiri "pohon kelapa yang mau roboh")". Luasnya 496,783 derajat persegi terluas ke 33. Berada antara Libra di sebelah barat dan sagitarius di sebelah timur serta merupakan salah satu rasi besar yang terletak di belahan selatan sekat Pusat Bima Sakti. Selain itu juga berbatasan dengan Rasi Ophiuchus, Lupus, Norma, Ara dan Corona Australis. Bintang terterang di rasi Scorpius ini adalah Antares/Cor Scorpii ~ bhs. Yunani/Qalb al-Aqrab ~ bhs. Arab/Vespertilo ~ bhs. Latin (α Sco) yang merupakan bintang terterang ke 16.

Ia mudah dikenali dari rangkaian bintang yang membentuk seperti huruf S atau J besar di belahan langit selatan. Tapi juga sulit untuk di temukan atau dicari karena konstelasi bintangnya yang banyak.Rasi Scorpio ini jadi petunjuk arah Tenggara/Timur langit. Dapat dilihat di koordinat 40 derajat LU (lintang utara) dan 90 derajat LS (lintang selatan). Sekitar bulan Juli tampak paling jelasnya.

sumber gambar : wikipedia


Sebagai salah satu rasi bintang Zodiak, ia dilewati garis Imajiner Ekliptika (adalah jalur yang dilalui oleh suatu benda dalam mengelilingi suatu titik pusat sistem koordinat tertentu, Ekliptika pada benda langit merupakan suatu bidang edar berupa garis khayal yang menjadi jalur lintasan benda-benda langit dalam mengelilingi suatu titik pusat sistem tata surya) 



Dalam mitologi yunani Scorpio digambarkan dalam kisah seorang pemburu besar bernama Orion. Dia selalu berburu tengah malam bersama dewi pemburu, Artemis. Artemis pun jatuh cinta padanya. Saudara kembar laki2 Artemis, Apollo marah pada Orion karena mencintai adiknya. Apollo meminta pada ibunya Hera mengirimkan seekor Scorpio untuk membunuh Orion. Hera mengabulkan permintaannya dan Orion pun terbunuh. Artemis bersumpah tidak akan mencintai org lagi dan menangis meminta ayahnya Zeus penguasa langit untuk meletakkan konstelasi di langit untuk kekasihnya Orion. Dan begitu ia melakukannya, ia tidak hanya memberikan suatu konstelasi untuk Orion, tetapi juga untuk pembunuhnya, Scorpio. Dengan cara itu Artemis bisa selalu melihat cintanya. 


*) sumber : Bennyshukaku.blogspot ~ atas mitologinya, wikipedia ~ untuk koordinatnya juga info2 lainnya.

sebenarnya,, gak puas saya nulis halaman ini.. datar.. tidak seperti biasanya. tapi intinya adalah teruslah pandangi langit malam dengan kilauan mutiara yang tersebar di hamparan permadani hitam itu.. seperti aku.. haaaa.. :D asal gak lagi mendung atau hujan aja ...

Friday, 4 February 2011

Rasi Bintang Biduk (The Plough)

www.scienceinthebible.net
 

Biduk atau sampan/Greater Bear/Beruang Besar/Ursa Mayor/The Plough/Osa Mayor/Grande Ourse/Großer Bär atau yang dikenal dengan Big Dipper atau Gayung Raksasa. Penunjuk arah Utara, terdiri dari 7 (tujuh) bintang, berbentuk seperti gayung (bahasa jawanya "Chebuk" heheheee :P biasanya buat cebok.. ahahaa alah ngomong apa sich?!!!). Karena terdiri dari 7 (tujuh) bintang itulah mengapa Rasi ini juga disebut sebagai "Konstelasi Bintang Tujuh". terletak di 90 derajat LU (Lintang Utara) dan 30 derajat LS (Lintang Selatan). Sebenernya saya juga enggak pernah Ngukur sich.. apalagi Pakai derajat-derajatan baik Lintang Utara maupun Selatan.. Heheee :P  Yang lebih dikenal lagi sebagai Ursa Minor/Beruang Kecil dengan ujung ekornya diberi nama Polaris. Inilah yang juga menggambarkan Biduk itu atau Sampan itu. Bintang Paling terang dalam Ursa terangnya adalah Dubhe atau Dubh/Dubb/Thahr al Dub al Akbar/ Ak (α UMa) sumber bahasa Arab. Tampak paling jelas mulai jam 9 malam (9 p.m) di bulan April. Luasnya 1280 derajat persegi, terluas ke 3. Ada sekitar 20an bintang yang ada di rasi ini sebenarnya dengan Nama-nama dari bahasa Arab juga ada China. 



Mengapa bisa memiliki banyak nama seperti itu, Orang Yunani Kuno melihat rasi ini seperti seekor beruang karena mereka memandang tidak hanya 7 (tujuh) bintangnya saja tapi juga bintang disekelilingnya. Sedangkan bagi orang Romawi Kuno melihat rasi ini sebagai beruang besar yang mereka sebut sebagai Ursa Mayor (Ursa Major), sebegitu pula Franklyn M.Branley dan Moley Coxe menjadikannya inspirasi bukunya "The Big Dipper" sebegitu pula saya yang menjadikkannya koleksi halaman blog ini. hahaaaa :D, Orang Inggris menyebut rasi ini "The Plough", Amerika dan canada menyebut sebagai Big Dipper, Spanyol dengan "Osa Mayor", Prancis dengan "Grande Ourse", Jerman dengan "Großer Bär"

Rasi yang penting untuk membantu memperlihatkan kepada kita dimanakah Bintang Utara (North Star) yang dengan mendengar namanya saja maka jelas sudah bawa bintang ini selalu menunjukkan arah Utara. Rasi yang berbatasan langsung dengan Draco, Camelopardalis, Lynx, Leo Minor, Leo, Coma Berenices, Canes Venatici, Bootes.

Mitologinya juga beraneka ragam seperti biasanya. Mitologi Yunani menceritakan Zeus yang Jatuh Cinta kepada Callisto seorang Nymph artemis yang menyebabkan Hera (istri Zeus) cemburu lalu mengubahnya menjadi Beruang. Kemudian Arcas (anak Zeus) bertemu dengan si Beruang Callisto dan hendak memanahnya sebagai hewan buruan sebagaimana bangsa yunani yang suka berburu, Lalu Zeus yang mengetahuinya melemparkan mereka berdua ke langit agar tidak terjadi Tragedi. Dan mereka menjadi Ursa Mayor atau beruang besar.

Dalam Hindu, Ursa Mayor dikenal sebagai Saptarshi, masing-masing bintang merupakan salah satu Saptarshis atau Tujuh yaitu orang Bijak. Bhrigu, Atri, Angirasa, Vasishta, Pulastya, Pulalaha dan Kratu. Kenyataan bahwa bintang-bintang depan dua dari rasi bintang menunjuk bintang kutub dijelaskan sebagai anugerah yang diberikan kepada orang bijak Dhruva anak oleh Lord Wisnu.

Di Korea Selatan, konstelasi ini disebut sebagai "tujuh bintang utara". Dalam mitos terkait, seorang janda dengan tujuh anak menemukan kenyamanan dan kecocokan dengan seorang duda, tapi untuk sampai ke rumahnya yang diperlukan untuk melintasi sungai. Tujuh anak, simpatik terhadap ibu mereka, ditempatkan batu loncatan atau batu pijakan di sungai. Ibu mereka, tidak tahu yang meletakkan batu-batu di tempat, memberkati dan mendoakan mereka ketika mereka ketujuhnya meninggal, mereka menjadi konstelasi itu. Pengorbanan anak terhadap ibunya.

Selain itu masih ada mitologi lainnya, saya rasa cukup yach.. untung cerita Si Beruang Besar ini..
seperti biasanya lagi.., Terus Pandangilah Bintang dilangit seperti saya yang memandangi langit malam saat enggak lagi Mendung... hahahaaa :D


*) sumber Wapedia.mobi, allthesky.com, wikipedia.org

me and my blood, my weakness and my, I and my appreciation , me and myself

 Sanalika srengenge miwiti... gawe esem amung ajrih.. taksih ajrih.. kulo taksih mboten sumerap.. sakmeniko taksih awrat kunjuk dipun tampi dumados guyu.. sakmeniko taksih dereng paripurno.. amung dungo.. mugi2 gusti pengeran midangetaken, ugi paring tentrem bahagia suka rila, tetulung raga lan penggalih kang dumadosaken ing kahanan satriya..


that's the word I had said in one of my accounts on social networking. for the first time I wrote in Java language that is not 'ngoko'. yach .. is not the first time I write a status with the Java language .. but that for the first time I have said, the Java language that is not 'ngoko'.. An order of the Java language and me as a java person who quite difficult to learn with age and situation factors are almost less supportive culture 'Boso kromo' is to be able to grow or at least survive or be maintained among global demand also requires mobilization, dynamism and rapid movement, besides that a lot of forging and mastery of science which demands are unlimited .. as well as supposed 'Boso kromo' which also requires a dynamic, which should still maintained its continuity ..


source image from "huriniin.wordpress.com"


 A fragment of hope presented themselves for the pride of my blood is a Javanese (Actually the which still continue and always to seek and understand themselves as people of Javanese completely, uterus made the blood of Javanese on the Javanese Seems the which perform certain size in a few cans spelled out much of its understanding of Javanese with know-again, trust again, is actualization again at least from one step to increase of proficiency in Javanese is better).








A fragment of hope presented in a prayer of faith in God and sense of self so do not have the power and authority without the presence of the Deity in the body and soul. Self-awareness of the limitations and shortcomings. Believe in the power of God and His oneness and His greatness in prayer and begged and hope in Him..






Actualization of Science to continue to not ever stop learning anything (let alone something positive)
Hope and the search themselves to be the best side of themselves.
recognition of his efforts, weaknesses and strengths within a reasonable capacity.








*) sorry for the second and third picture, I forgot the source of my copies of that picture from ..

Tuesday, 1 February 2011

Matilah Sebelum Kau Mati (Die Before You Die)

 
Menorehkan kata-katanya dalam hati saya, benak saya, kepala saya.. yach.. pokoknya begitulah.. Sosok yang sebelumnya tidak saya kenal, kemudian saya mengenalnya.. dari sebuah buku "The Kingdom of Joy-Untaian Kisah Menawan dari Matsnawi Rumi" karya Abdul Rahman Azzam. Terjemahan atas "Kingdom of Joy, Tales of Rumi" yang memuat berbagai kisah-kisah menawan, mampu membawa saya dalam imagi mistik. Membuat saya terus berulang-ulang dan mengulang-ulang membacanya.. setiap kisah yang dipaparkan memiliki pemberatnya masing-masing jadi tidak bisa diambil mana yang terbaik.. Sesuatu yang menyejukkan dan ,,, indah.. bahasa yang saya mengerti..

Akan tetapi satu kalimat yang terus terngiang dalam kepala saya adalah "Matilah sebelum kau mati". Ini juga terdapat pada resensi pada sampul belakangnya.. "Itulah pesannya. Matilah sebelum kau mati. Hanya dengan melupakan keindahan sangkar burung dan rasa manisanlah aku bisa temukan jalan pulang".  Ternyata kata "Matilah sebelum kau mati" adalah ungkapan dari Rasulullah..banyak orang akan merasa ngeri mendengar kata mati.. setidaknya itu terbukti juga saat pertama kali aku tertarik pada buku "The Kingdom of Joy-Untaian Kisah Menawan dari Matsnawi Rumi" karya Abdul Rahman Azzam ini.. adalah kakak iparku sendiri. Aku sadar bahwa resensi itu membuat ia menjadi begidik.. dengan kata Mati didalamnya. Manusiawi.. tapi entah mengapa tetap saja aku membeli buku ini.. semacam ketertarikan luar biasa begitu saja.. tanpa takut mengenal, membaca, melihat dari kata-katanya yaitu "Mati".. karena saya akan menemukan sesuatu yang saya cari.. setidaknya perasaan saya itu benar.. dan sangat benar..

Mengenai sabda Rasulullah SAW, ‘Matilah sebelum engkau mati:’ “Wahai sahabat, matilah sebelum engkau mati, jika yang paling engkau kehendaki adalah hidup; karena dengan mati seperti itu Idris a.s. menjadi seorang penghuni al-Jannah terlebih dahulu daripada kita semua.”

موتوا قبل أن تموتوا
(Mûtû qobla an tamûtû)
"Matilah sebelum mati."

Sebuah ungkapan untuk latihan jiwa untuk melepaskan hati dari ikatan dunia bersifat yang sementara ini.

Dalam versi aslinya yaitu (Rumi: Matsnavi, III: 4571 - 4601, terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Nicholson) dengan untaian kata-kata yang indah sarat makna... saya terbawa dalam aura perenungan jiwa..

Engkau telah banyak menderita,
tetapi engkau masih tetap terhijab, karena
kematian itu suatu pokok yang mendasar, dan
engkau belum mencapainya.
Deritamu tidak akan berakhir sampai engkau mati:
engkau tidak dapat menjangkau atap tanpa
menyelesaikan tangga panjatan.

Walau hanya tersisa dua buah dari seratus anak-tangga,
sang pemanjat yang telah keras berjuang tetap
saja terhalang dari menjejakkan kaki di atas atap.

aura perenungan jiwa ini membawa secercah cahaya penuntun.. Dan pencerah atas kesadaran diri,, seketika memberi sirine bahwa selama ini, saya telah terbawa dalam arus yang salah.. atau lebih tepatnya dalam dasar yang salah.. suatu kematian yang saya indam-idamkan.. mengharapkan suatu kematian sebagai transformasi jiwa..

Bukanlah ini kematian yang kemudian membawamu
ke dalam kubur, melainkan suatu kematian berupa
transformasi jiwa, sehingga ia akan membawamu ke dalam
suatu Cahaya.

transformasi jiwa..  dari kabar sang Rumi yang menyampaikannya atas kehendak Allah S.W.T. , suatu kabar yanng juga pelanjutan kabar dari Sang Rasul.. Nabi Muhammad S.A.W. yang selalu menyerukan kabar-kabar gembira..

Oleh karenanya, Sang Rasul yang membawa kabar-kabar gembira
berkata, dengan penuh-makna: “Matilah sebelum engkau mati,
wahai jiwa-jiwa mulia,
Seperti aku telah mati sebelum mati,
dan membawa dari Sana kemasyhuran dan keterkenalan ini.”


transformasi jiwa.. yang sulit dan sulit untuk dilakukan.. begitu banyak rintangan yang ada..

Dan jika kehendak-kehendak yang mementingkan diri-sendiri
menghalangimu dari pandangan seperti ini,
buanglah kehendak seperti ini dari dadamu;

Dan jika engkau tidak-mampu, janganlah
terus berdiam-diri dalam keadaan tidak-mampu itu:
ketahuilah bersama dengan setiap ketidak-mampuan terdapat
Yang-Membuat-tidak-mampu.

Ketidak-mampuan itu adalah sebuah belenggu:
Dia mengikatmu dengannya, engkau harus membuka
matamu untuk menatap Dia yang mengikatkan belenggu.

Karenanya, bermohonlah dengan rendah-hati, katakanlah:
“Wahai Sang Pemandu kehidupan, sebelumnya aku merdeka,
dan kini aku terjatuh dalam keterikatan;
gerangan apakah sebabnya?

Telah lebih keras dari sebelumnya kuinjak-injakan kakiku
pada kejahatan, karena Engkaulah Sang Maha Kuasa,
dan aku senantiasa berada dalam kerugian.

Selama ini aku tuli kepada seruan-Mu:
seraya mengaku-aku diri seorang penghancur berhala,
padahal sesungguhnya aku adalah seorang pembuat berhala.

Apakah lebih pantas bagiku merenungkan tentang
karya-karya-Mu atau tentang kematian?
(Tentang kematian): Kematian itu bagaikan musim-gugur, dan
Engkau adalah (akar yang merupakan) sumber dari dedaunan.”



transformasi jiwa.. yang sejak dulu aku harap dan masih akan terus aku perjuangkan.. sebegitu pula kalian yang saya harapkan juga dibukakan hatinya untuk mentransformasikan jiwa kalian..
aku ingin mati sebelum aku mati sebagai mana Rasulullah yang telah mati sebelum ia mati, sebagaimana Maulana Jalaludin Rumi, sebagaimana "si Baghbagh" burung kakaktua yang berkata kepada majikannya yang seorang penjual minyak wangi untuk mati sebelum mati.. yang melupakan keindahan sangkar burung dan rasa manisan.. yang bisa menemukan jalan pulangnya..


* dikutip dari "The Kingdom of Joy-Untaian Kisah Menawan dari Matsnawi Rumi" karya Abdul Rahman Azzam, Serambi Tasawuf ; Gerbang Mengenal Suluk