Monday 3 October 2011

terlalu mengejar esensi.. terasa tidak mendapat apapun (2)

menilik balik apa yang pernah saya tulis sebelumnya pada judul "esensi haruskah ?"  disana saya mengingat apa yang saya katakan pada status saya dlm suatu jejaring sosial, saya berkata begini :

esensi yg terlupa.. mengejar formalitas.. hmmm.. terserahlah, hiduplah dgn formalitasmu.. tapi aq akan mengejar esensi lalu akan aq dpt formalitas itu dgn mudah.. pardon for different concept..
Sesuatu yang seketika saja terpikir,,, menyingkapi sesuatu permasalahan saya yang saya sendiri ragu untuk menyebutkan mengenai permasalahan yang mana sehingga menyebabkan saya berpikiran juga berkata begitu.. yang jelas dan tentu saja bukan tanpa dasar saya berkata begitu.. absolutely.. namun, tentu tidak ada maksud untuk menyudutkan seseorang.. lagi-lagi tidak.. kata-kata itu tercetus betapa saya kurang puas atas pemikiran beberapa orang yang mengUnderEstimatekan saya tanpa berpikir pada dirinya sendiri.. kembali-kembali kata-kata itu tercetus lagi.. namun, hingga kinipun saya menulisnya lagi.. lebih tepatnya mengalami perdebatan diri...
waktu itu esensi yang terpikirkan merupakan bahan untuk diri saya sendiri untuk membangun pola pemikiran saya sendiri, berawal dari ketidak puasan itu.. lalu berkembang menjadi perenungan saya sendiri.. apakah saya sendiri yang mengatakannya memang sudah menhEsensikan diri saya sendiri.. dibanding mereka yang saya Judgement tidak mengEsensikan diri mereka... yaaaa.. lagi..lagi.. perenungan diri saja..

Esensi yang berasal dari katan essence yang menurut kamus Longman berarti the most basic and important quality of something, merupakan kata yang hampir dilupakan oleh manusia. namun juga saya tidak pernah benar-benar melakukan penelitian olehnya. haaaahaa :D Akibatnya kita mencurahkan banyak tenaga, pikiran, biaya dan sumber daya lainnya untuk hal-hal yang kurang penting atau mengurus kulit-kulit suatu permasalahan tanpa sama sekali menyentuh apalagi menyelesaikan inti dari permasalahan itu sendiri. Esensi adalah substansi yang paling mendasar dari suatu isu, lebih mudah dimengerti adalah Makna atau arti.  

Pemahaman esensi dari segala sesuatu.. terkadang memang cukup sulit, setidaknya itu menurut pendapat saya.. Esensi tentang semuanya.. bagaimana pada akhirnya kita menjalani kehidupan ini. menempatkan Esensi itu pada prioritas urutan ke berapa ?? lalu, menjalani kehidupan dengan Esensi namun mengalam perbedaan dan pertentangan dengan segala aspek diluar itu.. entah Formalitas, Materialnya atau apapun itu istilahnya.. walaupun juga tidak mungkin dikesampingkan formalitas, material, atau mungkin eksistensi itu juga perlu ada. Sebagai jawaban atas pencapaian terhadap tujuan tertentu... 

pada perjalanannya saya terus berjalan pada esensi yang saya pikir benar... namun apakah itu memang kebenaran yang hakiki ???? nyatanya saat ini saya di buat ragu.. kenapa tidak.. dengan berpegang pada hal itu saya merasa tidak mendapat apapun... huuuuffff ... maaf sepertinya saya sedang mengeluh... atau mungkin saya sedang merasa jengah saja. sekalipun demikian saya masih terus menjalani dengan pemikiran mengenai esensi itu... sekalipun goyah.. tapi tetap belum saya hapus.. entah apakah saya masih akan terus dengan esensi ini ataukah meninggalkannya. namun, suara hati saya mengatakan saya harus bertahan. namun, jelas anda tahu kalau saya tidak tahu bagaimana memperjuangkannya.. memperjuangkan esensi itu.. mengejar ketertinggalan saya dari segala yang mereka saya anggap tidak beresensi... ataukah ini hanya semacam pengagungan atau pembenaran terhadap pandangan saya sendiri ??? saya juga tidak tahu. yang jelas memang setiap manusia selalu menganggap dirinya yang paling benar. dan mungkin saat itu atau bahkan sampai saat ini saya sedang begitu. kembali.. ini adalah proses.. proses menemukan sesuatu yang menjadi pedoman selain pedoman yang memang tiadak akan berpaling dalam hidup saya. dan ini adalah proses pelengkapnya. mungkin anda diluar sana juga begitu ??? entahlah... sya masih akan berusaha lagi.. mungkin demikian.. lebih tepatnya berusaha lebih keras dengan pengharapan-pengharapan yang tidak akan berhenti. begitulah.. yaaa.. begitulah.
temukan esensi itu.. jika anda mau.. seperti saya mau mencari lagi esensi-esensi lain yang terlupa..

No comments:

Post a Comment