Showing posts with label Reflection and Spirit Poems. Show all posts
Showing posts with label Reflection and Spirit Poems. Show all posts

Thursday, 16 July 2020

Bulan lagi.. bulan lagi.. :)

Kalau Letto punya lagu "Bunga di malam itu" maka saya punya nuansa berbeda sekalipun juga tak lepas dari yang namanya "malam".. ^_^ hehehe
mungkin tak terelakkan jika saya memang pantas di beri label "LOWO" (* a bat _ javanesse word) atau "a Little Bat" hhaa :D :D suatu label yang.. yang saya terima apa adanya tanpa perlawanan, seperti dalam perang saya sudah terkena panah tepat di jantung... jbeb..jeb.. hahhaaa :D :D
Jadi apa yang saya dapat dimalam.. aaa.. ^o^ saya mau ikutan membuat judul seperti Letto yaitu "Bulan di Malam itu" lohh..!! @,@ gak kreatip yak.. xixiii ;s bodo aaamaatt.. :P :P penting nyambung.. so this is it...

foto hasil jepretan jadul saya waktu melek malam. haha... ok then. hai all the selenophile. :) moon phase always kind one of beautiful thing for me.... :) apapun fasenya. Entah saat apogee pun atau enggak. sabit.. maupun fullmoon. yaaa... cantik ya cantik. hahaa click captured of moon from my balcony. At that time. Long time ago.. :)



Nih.. lagu nya Letto. Wkwkw :p adududu.... Ambil liat YouTube.



Tuesday, 16 April 2013

Ookii na koto, sukoshi na koto

ngapain ya aku ni ??!! jrenggkk.. gonjrenkkk.. gak tau.. @.@ 
awalnya mau denger instrumen aja sambil ngopi latte, santai juga memangku kucing2 ay.. haa :D __ gayanya bahasa malay (kaya pilm2 borju sana.. sok jeyy!!)
but then, kedampar di instrumen2 Asia Timur lagi dan lagi... lagi denger permainan KOTO. padahal ya kalau di denger2 suaranya juga kaya mainan gitar-gitaran anak-anak dipadu suara gitar-gitaran dari senar karet gelang.. toweng-toweng.. gitu sama kecempreng.. kecempreng.. gitu kan kalo dipikir juga.. (ah jadi inget jaman aku bikin gitar-gitaran jaman masih kecil)...
tapi yaa.. enak aja.. denger KOTO dipadu sama kaya seruling itu.. atau kalu di instrumen cina pake Kecapi yang di sebut Pipa atau Lute atau yg guzheng nah kalo di jawa kenalnya Siter itu ya,, suaranya lebih twing..twing..gitu..
Dan entah karena apa dan tanpa kenapa-kenapa.. kedampar di permainan yang aku menangkapnya Mak JLeBBbbb.. kaya ada pilu gitu... gojrenk!!! @.@ kok bisa ? how come?!! dan ku jawab "Embuh" dalam bahasa jawanya. Yang berarti I dont Know......
Mungkin karena saya lagi gak dengerin musik-musik Liu Fang yang kalo di pilm2 cinanya adegan fighting. dan kedampar di Itsuki no Komoriuta, sakura sakura, Yoen Do, Ha Mang Yeon dan kanca2nya itu.. dengan paduan Flute ada juga.. seruling.,. aaahh anything
dalam beberapa hal orang mendengarkannya "malah Relax" tapi aku malah enggak... "malah sadness" dan aku menekankan lagi... dimana relaxnya sich???? __ malah saya membacanya kok seperti ya itulah....
well.. aku mulai berpikir musik-musik itu tengah berbicara secara universal seperti memandang sebuah aliran sungai sambil termenung atau memandang bintang dilangit.... oek.. @,@ haa :D :D ya gitu...

so where is the "Oki na koto , sukoshi na koto" nya reny ???
aahh.. karena seni.. kita sedang berbicara mengenai suatu "rasa" dan bagaimana suatu karya itu di apresiasi... seberapa cetar membahana atau seberapa adem ayem bahkan melempem... inilah letak a big thing or a little thing.... dan seperti slogan saya di Blog ini. mendalam tak mendalam.. hanyalah sebuah sudut pandang. kau pandang ini suatu karya besar atau kecil.. juga bebas-bebas aja. begitu juga saat saya mendengar lagu Lullaby's Itsuki itu malah mengena di saya adalah lagu yang sedih.. ya lagi-lagi mungkin rasa saya sedang kena di sisi sensitifitas ruang yang itu.. thats it..
Dan aku cuma bisa berkata.. this is a Harmony. tapi jika mau di telaah lagi sebenarnya harmoni itu lebih ke arah apa ?? __ sepertinya lebih mengarah kepada kedamaian ya ?! dan Keseimbangan ya kan... ^_^ reny yner mulai Sotoy.. alias sok tau... 

HARMONY
simbol dapet dari mbah google. dah ngendon dfile lama nih simbol.
karepnya mo bikin cerita apa.. eh.. malah keluar di sini ^_^ 

simbol e harmoni. di sebut wa.. wae.. wo.. orang.. yamato.. yamatai.... *aihhh nanti aja kita cari tau ya reny *_* nanti bahas lebih dalam soal simbol itu. oke!!

Dan saya ngakak lagi... lha iyo kok aku demam jepang, cino, korea maneh iku looo.. wkwkkwk :P :P padahal beberapa waktu kemaren sudah sedikit enggak... yang jelas ya lagi-lagi soal rasa. nanti kan aku juga kembali demam jawa, nanti akan deman slavic, nanti lak demam skandinavia, dan ganti-ganti begitu....


Lan socaku mandeng nanar ora ketuju
ngawang-awang
ananging ora mung sirep tanpo guno
duh.. kanjeng Ibu..
pangapuramu ing abdi mecah bubrah kaheningan 
mecah bubrah kaheningan ananging sanes gumyak
gumyak ananging bungkem
pangapuramu ning Asmamu sing dak sebut
dak sebut ning sirep

lihatlah... semakin tidak fokus... wakakkak :D :D judule opo.... akhire ngawe geguritan boso jowo. dan.... perputaran ini menuju titik sama. dan namanya yang saya sebut... bukan kerinduan, tapi dari sosok ia juga saya menemui makna a big thing and a little thing.... karena kepandaian saya saya rasa memang itu. menghubungkan dan mencari dari sisi mana saja... baiklah.. saya bagi permainan koto yang bisa bikin saya merangsek ke relung yang ngumbrawara ini... ia membuat saya merangsek.. berbicara lagi dengan bintang dan berbincang lagi dengan nama ibu yang saya sebut dalam diam.. dan sekalipun tak ada hubungannya beliau dengan semua perputaran sisi ini. hanya karena memang sosok ibu adalah fakta termudah sebagai tempat berlari. berbicara mengenai besar dan kecil, yang nyata dalam halam ini tak begitu saya gambarkan secara gamblang (karena besar dan kecil itu... saya membayangkan sekarang adalah saya dan bintang-bintang dan alam semesta ini, maupun besar kecil universal ini, besar kecil dalam kadar apa saja____ ahh akhirnya sedikit mengena dengan judul :P :P ),dan mengenai harmoni, kedamaian, keseimbangan. dan itu hakikatnya.. dan itulah manusia secara individual, sosial, natural, universal... *jareQ tapi. haa :D


judulnya "itsuki no komoriuta"


geje gak geje,, babah wes.. emang tangane lagi pengen ngetik ae... mblarah gak mblarah.. fokus gak fokus.. 

  *corcil Reny Yner. 16'4'13. 10.00 pm

Thursday, 7 February 2013

Penjuru Mata Angin yang sedang ingin Berputar

Cemara berkata permata
Permata lara sastra jingga pelataran
Dalam baur dan balur sang halimun
adakah kiranya itu mungkin ?
Kebas... Kebasnya dalam fatamorgana
Serta merta hanya sebuah sia-sia
Awang-awang dalam perpaduan siang dan malam
karena bagaimana mungkin sebuah halimun akan beriringan dengan jingga pelataran.
Basi.. tak jua jengah dalam kepalsuan 
sayang.. ini bukan kepalsuan
tapi hanya sebuah kepiluan yang kau arak-arak 
dan apakah satu jeruji akan memberi arti ??
sayang.. apa yang kau bicarakan ??
haaahaa :D :D aku hanya bicara sebuah yang tak pernah benar tergenggam
dan lalu apakah perlu digenggam ?
itu juga bukan.. 
tak pernah tergenggam karena bukan sesuatu yang bisa digenggam
jadi lantas apakah masih perlu kita menggenggamnya sayang..?
Kebas tak berarti lagi..
Namun mengapa awang-awang tak mengilang ?
tiuplah seruling dari bambu itu..
dengarkan kabar pilunya..
bahkan seruling lebih mampu menyuarakan kepedihannya yang telah tercabut dari koloninya
menyuarakan ketegarannya dalam suara peperangan
bahkan suara kekejaman seberapa ia marah telah terarak jauh dari umbinya
karena ia merasa lebih bersama sayup-sayup daunnya yang berguguran 
sayang.. apa yang kau bicarakan ??
Entahlah.. aku hanya sedang berbicara penjuru mata angin yang sedang ingin berputar


*reny_yner_ 3.33AM_7'2'13

Sunday, 20 January 2013

nikmat hidup mati __ grace living dead

Adalah suatu kenikmatan yang tak terhitung dalam falsafah yang juga tak diragukan. Bukan sekedar kepostulatan namun sebuah ketuhanan yang berarah pada dogma tak terbantahkan. seberapa besarnya kita pada seruanNya dan ciptaanNya yang tak terjangkau logika fana.
Suatu ketika aku sempat mempertanyakan apakah itu NYAWA.. namun juga tak ada yang benar-benar mampu memuaskanku. dalam salah satu pembahasan dikatakan bahwa
__ Nyawa adalah sekumpulan kebiasaan kita, pola fikir kita, keahlian kita dan hal-hal lain yang berhubungan dengan segala sesuatu yang membentuk karakter kita dan disimpan dalam memory otak kita.


  inilah argumen dari definisi itu yaitu : Tiap nyawa menjadi abadi bila dilihat dari fisika dan quantum computer jagat raya, karena sudah tersimpan dalam satu file, lengkap dengan timecode, di zaman dan waktu apa nyawa itu berada di Quantum Computer Jagat raya ini. Nyawa yang mana?, tentu saja nyawa kita yang terdiri dari fisik dan fikiran (mind) ada di tempat kita yang terakhir, dan time code yang diinginkan.
namun apakah memang begitu adalah penjelasan yang hakiki ??? __ kembalilah pada masing-masing pandangan dengan alirannya masing-masing. sekalipun saya tak benar-benar setuju dengan pandangan kutipan itu. 

definisi berbeda namun lebih realistik dan tak terbantahkan adalah nyawa adalah tanda hidupnya manusia.
nah, kalau yang ini secara gramatikalnya.
 
nyawa n 1 sesuatu yang menyebabkan hidup (pada binatang, manusia, dan sebagainya); 2 jiwa; ruh; semangat; 3 hidup; kehidupan; ada – ada rezeki, ki selama masih hidup niscaya mendapat makan; ada nyawa-nyawa ikan, ki masih hidup, tetapi sudah hampir mati (dalam keadaan hampir mati); satu – dua badan, pb sehidup semati;
ya..ya... siapa yang menyangkal ini ??  
tapi nyawa selalu tak akan lepas dari yang namanya Kehidupan atau hidup. pergi dan datangnya adalah suatu episode yang yakin terjadi. apakah yang harus diperdebatkan ??!! tapi hakikat manusia selalu akan selalu mempertanyakan... Hidup bisa diartikan sebagai karunia atau suatu kesempatan jika memanglah ingin kita pikirkan demikian. atau bisa pula kita artikan adalah sebuah fase yang memang takdirNya harus kita lalui sampai pada titiknya diambil kembali. 
Yang pasti aku tak sedang ingin memperebatkannya. yang jelas saya yakini adalah seseorang itu terlahir dengan suatu misinya atau hikmahnya juga tujuannya sendiri-sendiri. sebegitulah menariknya kehidupan. apakah ada hal yang perlu kita sesalkan ??? ___ banyak hal pasti kita akan berkata "tidak" karena memang begitulah adanya. walau yang namanya duka, kesedihan seringlah bikin jengah dan enggan melewatinya (sipa yang mau sedih ?? jelasnya banyak yang angkat tangan sambil menggelengkan kepalanya) namun itu adalah fase yang jelas-jelas tidak akan dapat kita lewati atau loncati. namun, hikmah dibaliknya akan suatu peristiwa itulah sendiri yang berarti. apakah itu suka maupun duka. dalam kapasiitas yang sama jelas kita akan selalu berkata "ya.. inilah yang terbaik" 
nah yang berikut ini aq sisipkan puisi WS Rendra *indonesian poet. is si "Burung Merak“ (the Peacock)
  Makna Sebuah Titipan
Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku, bahwa :
sesungguhnya ini hanya titipan,
bahwa mobilku hanya titipan Allah
bahwa rumahku hanya titipan Nya,
bahwa hartaku hanya titipan Nya,
bahwa putraku hanya titipan Nya,
tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya,
mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini pada ku?
Dan kalau bukan milikku,
apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu
diminta kembali oleh-Nya?
Ketika diminta kembali,
kusebut itu sebagai musibah
kusebut itu sebagai ujian,
kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan
bahwa itu adalah derita.
Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,
seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku.
Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti
matematika:
aku rajin beribadah,
maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang,
dan bukan kekasih.
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”,
dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,
Gusti, padahal tiap hari kuucapkan,
hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah…
“ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”

aahh sudah.. tergantunglah pada masing-masing rasa yang merasa, makna yang memaknai, diri yang mempribadikan... mungkin saya saja yang tak benar-benar mampu menunjukkan dan menjelaskan melalui bahasa yang tepat dan gamblang. aku hanya sedang ingin merasakan ini sebagai suatu  keindahan yang berharga. dan sebagaimana aku juga selalu mengagumi setiap pemikiran siapapun tanpa perlu mendebatnya dan menyalahkannya. kenapa ??? karena itulah ia sendiri dan sendirinya. dengan latar belakangnya masing-masing yang jadi main ideanya. masalah salah atau benar.... biar sang ahli yang menjawab. 
tapi bagiQ... ya.. hidup itu adalah hidup ^_^ dan kematian adalah kematian.
mati pasti datang.. dan hidup adalah kemarin dan saat ini entah sampai kapan!!! jika ku bertanya pada diri sendiri... apakah aku takut akan kematian ??? 
hmm.. aku bilang Tidak. karena ia adalah bayangan yang selalu menghantui kita bukan!! setidaknya hal yang baiknya adalah Dosa yang diperbuat tidak akan terus bertambah lagi dan lagi yang jika kalau kita hidup pasti kan berdosa. tapi jika apakah siap kehilangan nyawa ??
hmm.. belum. dengan alasan yang sama bahwa belum pantasnya aku menghuni surga tapi tak mampu menahan siksa neraka (yang sebegitu mengerikannya dalam bayangan). IA-lah keagungan dengan segala ilmu pengetahuan dan keutamaan. pencipta langit dan bumi, yang Maha mengetahui yang gaib dan nyata

aahh.. ini adalah hal yang tidak akan pernah selesai jika mau dibicarakan. ya.. ya.. tapi sudahlah... 
o ya..
ini ada sedikit kutipan kata2 si Rumi yang saya juga sangat suka

Semua orang takut akan kehilangan nyawa
Tapi para sufi sejati hanya tertawa
Tak satupun menundukan hati mereka
Apa yang menyerang kulit tiram tidaklah melukai mutiara


baiklah ... cukuplah awang-awang saya ini.
berserulah kebaikan dan tersenyumlah...


حَمْدًا يُوَفِى نِعَمَهُ وَيُكَافِى مَزِيْدَهُ يَارَبَّنَالَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِى لِجَلاَ لِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ


" Puji yang membandingi nikmat-Nya dan menyaingi keutamaan-Nya, Tuhan kami, bagi Engkaulah segala puji sebagaimana yang layak dan pantas dengan kebesaran Engkau dan dengan ke-Agungan dan kekuasaan Engkau". 
 Praise that is capable of equal HIS favor and rival the primacy of HIM, our LORD, for you are the praise as worthy and deserving of greatness with YOU and with the power and high THOU





أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu” 
 Be grateful to ME and to thy of your father mother, only to return thee is MINE
(QS. Lukman: 14)

 فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُواْ لِي وَلاَ تَكْفُرُونِ 
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.
 Therefore, keep you to ME nor would I remember (did) you, and be thankful to ME, and ye shall not deny the (favors)-MINE.
 (QS al-Baqarah:152)

 إِذَا أَصْبَحَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ اللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوتُ وَإِلَيْكَ النُّشُورُ. وَإِذَا أَمْسَى فَلْيَقُلْ: اللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوتُ وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
 (Ya Allah dengan pertolongan-Mu kami berada di pagi hari, dan dengan pertolongan-Mu kami berada di sore hari, dan dengan kehendak-Mu kami hidup serta mati, dan kepada-Mu kami dikumpulkan).”
O ALLAH with thy assistance we are early in the morning, and with the help of YOURS we were in the afternoon, and with THY we live and die, and to YOU we collected
 (HR. Abu Daud, At-Tirmizi, An-Nasai, dan Ibnu Majah. Sanadnya shahih dalam riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah)

 قُلْ اللَّهُمَّ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيكَهُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي وَشَرِّ الشَّيْطَانِ وَشَرَكِهِ وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِي سُوءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ. قُلْهَا إِذَا أَصْبَحْتَ وَإِذَا أَمْسَيْتَ وَإِذَا أَخَذْتَ مَضْجَعَكَ
 (Ya Allah, Yang Maha mengetahui perkara yang ghaib, serta yang nampak, Pencipta langit dan bumi, Tuhan segala sesuatu dan Pemiliknya, aku bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah melainkan Engkau, aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, kejahatan syetan dan sekutunya dan melakukan keburukan atas diriku atau aku hantarkan kepada seorang muslim).” 
 O God, omniscience of things unseen, and who appeared, the creator of heaven and Earth, God is everything and its owner, I testify that there is no eligible worships worshipped but Thee, I take refuge in you from the evil of me, evil Devils and his ally and did of malice upon myself or I will deliver to a muslim
 (HR. Imam Ahmad, Abu Daud, At-Tirmizi, An-Nasai, dan Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad dengan sanad yang shahih. Ini adalah lafazh Ahmad dan Al-Bukhari)

*dari berbagai sumber dan pemikiran yang..... (tak bertumpu pada mata angin tertentu.. akhiRe dadi ngglambyar rono rene... tp bah lah... :P :P)

Monday, 7 January 2013

ephemeral mock by myself to myself

how much your hands which was protecting
just junk,,,, i guess must hurt is it
i am importantly hugged that junk
what was broken ??
was it me ??
no... no.. but its really me
i'm on the mocking by myself
ephemeral mock
isn't abandon shame.. not also fucking freak..
It ain't a case of right or wrong
Never thought about it before, if this is right or wrong
I'm not too sure of it myself
or this if Heaven and Hell decide
collide rebelling is not new
but still i'm struggling with a fight inside
fight still running through my veins
in spite of the darkness has been won
just while for darkness is...
when life looks like showed part of no mercy
oh,, that's dangerous.... dangerous...
as a scarecrow beneath of twilight
aaaahh...  And I'm barely counting my heart beat
I am still embracing every second
fight still running through my veins
Days of joy... days of sadness...
Anywhere I go I keep colliding with..
It's just a part of me that I can't erase
Still I need my hope to hold on to
and i believe It's so precious
For my guardian life that never leaving me
praying inside don't ever to forgotten


*reny yner_00.50_7.01.13

Saturday, 5 January 2013

geguritanku

Panjeritku ora kawetu
Nyanthel sajroning rempelu
Apa kowe ngerti gembolaning kekarepanku
Ing ati, ing dhadha, lan ing pangangen-angenku
Niyat melu nempil ngeyup sangisore sunarmu
Singkirna mendhung klawu kang kumendheng
kumendheng ning jero jiwa lan raga
gegayutan kang durung dak olehi jawabane
gegayutan kang tansah dak takoke
gegayutan kang dak goleki pucuke
Supaya bumi esuk biso nyawang
Supaya ayem kang sing podo gesang
para sesami gesang ing alam donya
Lan ing smilire angin aku titip
Geguritanku sing kelangan gurit
Lan ing tetese embun wayah esuk ning pucuk-pucuke gegodhongan
dak titipke donga
Ing sakparane ampak-ampak kang iber nglanglang
dak titipke suara ing rempeluku kang ora kawetu
yen aku isih ambegan ning kene
isih tansah ucap donga lan ngupaya sal biso ku
donga kagem pangupa jiwa
donga kagem trisnaku sang Bapa, Biyungku
donga kagem sesami kang gesang ing donya
donga kagem sira lan hamba

*reny_yner

Tuesday, 25 December 2012

Silhouette, ombra, luce e I

silhouette...
silhouette...
Mi trovavo davanti alla luce piu luminosa...
Egli mi sorrise con infinita ospitalita...
Sono felice...
ma temo anche della...
Mentre teme che cosa accadra all'ombra e sagoma Silhouette e...
I, luce visibile e glow se sto con lui...

* reny yner_12.40/21-8-12
me with whispering of the wind.. ^_^ (batu, 11.5.12)

i was writing this at my public networking. but, yea.. sure its still suck when im back to read again. how come ?? hahhaa :D (pic with the poem isnt make at the same time,, but.. ayy.. still at the point of ideas, right?? silhouette.. :P :P) mekso.. mekso.. ayayyyyyaaaayy.. ^_^V

Quanto e lontano ?

the image dancing in the great sky
the image like saying if that telling something begin to move
how much time must past by
exactly how far are we supposed to go
have you noticed that its still far away ?
how far is this ?
how much longer is this ?
all the feeling are so small
its only one second lonely heart
the sound of wisp cloud is somehow so tender
i feel like im going to cry
if eternity knows what manner of darkness
even if i cry or laugh
i know if won't become a zero
i've become a rebel
all the feeling are so small
im not myself, even hesitating..
denying the prearranged future
can i think like that ?
im recalling
please teach me how to live
its simpler than it looks, but i can't tell it all
or would you prever to quiver in darkness ?
surely you're seeing the same scenery
and we use the same eyes to gaze at the same sky
there is definitely
i won't hesitate again
more than anyone
it'll shine like a diamond before we know it
and when im begin to understand that feeling like this again
i hold my courage and pieces of my smile
in order to smile to the end
would like im doing that ?
its simpler than it looks like
but...
io sorriso,,, sorrido,,, sorridero,,
posso decidere ora
posso iniziardo
bene.. io prego sempre..


*reny yner. 1.46_25.12.12__ with listening of X-Japan_Forever Love,,, jeroooo.. jerooo.. halaahh..

Monday, 17 December 2012

menyusun puzzleQ sendiri

sebuah mitologi china mengenal "ramuan penyesat jiwa" sebagai minuman yang harus ditenggak oleh arwah yang telah melewati gerbang perpisahan. seandainya pun ramuan penyesat jiwa itu ada maka seribu bahkan sejuta kalipun aku tak akan pernah mau meminumnya dengan pemikiran dan nalarku yang kukembangkan seperti jala yang kusebar hingga penjuru samudra baik hilir dan hulu sungainya. namun, tekad itu seakan goyah sesekali pula.. betapa tidak. seandainyapun ramuan penyesat jiwa itu ku tenggak, maka tak payahlah aku menyusun memori kedukaan, bahagia dan segala haru biru kehidupan dalam rak-rak yang terkadang malah menusuk-nusuk bahkan mencabik-cabik dimana aku berusaha berdiri sekarang. selepas aku terbang kemana bulu2 kecil ini mengepak ke horisontal cakrawala yang ku sendiri tak tau apakah itu ujung atau malah sebuah perjalanan tanpa ujung. nyatanya ketika cawan ramuan penyesat jiwa itu menempel di bibirku,, dengan fasih dan kesadaranpun aku menuangnya kelantai. apa.. apaaa lah gunanya setiap kenangan indah atau buruk itu jika harus dilupakan seketika. lalu mengubah kita menjadi amnesia dan linglung seketika. kemudian bertanya-tanya kanan kiri lagi akan apa ini dan itu. begitu baiknya.. sekalipun setiap kenangan, kejadian yang telah terjadi sebahagia apapun dan seduka apapun,,, dan memilukan menghujam dan mencacah setiap rongga-rongganya bahkan hingga hancur lebur seperti debu.. kendatipun kita tak pernah boleh benar-benar menyerah. mengumpulkannya kembali menyusunnya lagi yang entah akankah menjadi suatu wujud yang sama (setidaknya hampir sama seperti semula) atau membuat wujud baru yang berbeda. retakan-retakan yang disatukan perlahan dengan rekatan. seperti mungkin juga menyusun lagi puzzle-puzzle itu. merajut kembali yang terkoyak... dengan bekal kenangan, kejadian masa lalu yang tak sepenuhnya indah namun sarat akan pendewasaan. biarlah dunia berkata.. selagi mereka punya kata,, mungkin bisa jadi jalan yang pelan/lambat yang kita tempuh terbaca seperti stagnansi berkepanjangan di mata siapapun. atau bisa jadi cekatan kita terlampau cepat untuk di mengerti jalannya di mata fana. aahh,, sudahlah. jika banyak orang berkata "lupakan kata mereka" tapi bagiku tidak... kata yang terucap tetaplah layak untuk diperdengarkan dan tidak kita lupakan. sebegitunya kita punya telinga yang sepantasnya difungsikan untuk mendengar. seperti halnya suara dan kata kita yang tentu pula ingin didengarkan oleh mereka yang juga punya telinga dan bukan tuli. tak akan pula kita lupakan kata mereka.. karena apa gunanya memori jika tak difungsikan untuk mengingat. yang pantasnya kita lakukan adalah mencerna lalu menyortirnya saja. yaaaa... ini melelahkan. memang sangat melelahkan. terlalu lama mungkin juga prosesnya. tak perduli seberapa lelah.. namun ketegaran yang saya pilih. berjalan seperti seharusnya. dan suatu kewajaran jika sesekali ketegaran itu memudar sejenak. tapi tak sampai menghilang lalu segeralah kembali bangkit dan tentu dengan cara kita masing-masing yang sebijak mungkin. seribu manusia tentulah dengan cara seribunya masing-masing. terlalu banyak hal yang tak terkatakan dan tenggelam dilapisan masa yang terabai. saya mungkin terlalu larut pada kedamaian yang ku cari di masa itu atau malah sekedar mencari diri yang lebih dari sekedar refleksi di atas kubangan air jernih. ada suatu kata yang sempat terbaca dibeberapa waktu kemudian, "kedamaian bukanlah hal yang kau cari, melainkan hartamu yang paling tidak berharga"... mungkinlah dengan keangkuhanku dan pekaku yang terbatas aku telah menjadi lupa untuk bersyukur dan berterima kasih, sekalipun itu sudah kulakukan. nyatanya bisa jadi itu tak benar-benar cukup besar. ketegaran yang disematkan dibahuku dalam pujian yang terucap seakan seperti penghakiman akan diriku sendiri. hingga di sutu sisi sudut ku bertanya apa ketegaran itu ?? __ ketegaran yang kupilih dan berbuah ketakjuban mayapada akannya dan pula lontaran sang indigo kecil berujar "kau terlalu tegar hingga seperti ini"..... seperti sebuah mata rantai yang kembali pada titik hampa yang berarti tak berangka. lalu apa ketegaran itu ?? bukankah ketegaran memang harus tak bertepi!!
kita hanyalah seonggok daging berjalan yang mengitari luaran bumi da berpindah-pindah, berputar-putar, merayap seperti buih ditiup angin. manusia bukanlah puncak spiral, bahkan suatu suku di vancouver berargumen bahwa manusia hidup disuatu dunia pinjaman dan aku rasa itu benar, kebenaran kuno yang benar dimataku. mendapatkan yang cukup itu penting tapi penting pula untuk tidak mengambil lebih daripada yang kita butuhkan. manusia cenderung memang suka bersinggungan dan sejarah manusia mengatakan bahkan sejak manusia pertama diciptakan lalu kemudian pasangannya, ia si manusia memang sudahlah melakukan kesalahan yang berujung pengasingannya di sini hingga kini. kesalahan berarti diluar sebuah aturan yang berimbas pada rapuh dan ringkihnya pergulatan hati sebegitu ringkihnya hingga kita perlu merekatkannya lagi kesebuah bentukan-bentukan kita sendiri sepanjang dalam bejana yang seharusnya. biarkan kehidupan ini akan dipandang sebagai tragedi yang panjang atau malah sebuah pencapaian titik cahaya yang berharga. tergantung pada sisi mana sudut pandangnya akan menjadi berbeda satu dengan yang lainnya. keterbatasanlah alasannya tapi juga bukan suatu harga mati bahwa manusia menjadi terlena olehnya.
dengan suatu alasan apa aku menulis ini, mungkin aku hanya sedang sedih atau apalah yang aku sendiri tak berani memastikannya. hal yang selalu aku ucapkan yang juga aku sendiri tak benar-benar faham dengan alasan apa aku berkata itu adalah "aku hanya ingin menyerah,, namun aku tak bisa". menyerah untuk hidup mungkin.. ya.. mungkin. sedih atau apalah yang tak terdefinisikan itu, dan bila kumulai merasakan itu yang pasti kulakukan adalah kembali mengingat masa lalu dan mencoba mengulang-ulangnya dengan memastikan berharap menemukan lagi point yang terlupa dimasa itu. seperti menonton suatu film panjang. walau sudah lewat tapi kuat tertanam begitu saja, entah karena kau berjalan terlampau lambat sehingga tak kubiarkan tiap detailnya terabaikan.. entah.. berharap agar saya tak melupa. dengan dalih tertentu kadang pula terbersit haruskah kumasukkan semua itu kedalam kotak pandora yang tabu untuk dibuka lagi?? dan kalaupun iya mungkin tak perlu dirisaukan lagi, tapi hidup bukan sesederhana itu. dengan alasan yang mungkin ku buat sendiri dan bisa jadi benar namun juga bisa jadi salah.. bahwa tak bijak kiranya saya mengurungnya. aahh dan saya mulai lagi bermain-main pada kata. lalu, kini, loncatan ke masa depan, kembali lagi, berpaling kebelakang, merunduk, tengadah, melihat kedepan, memandang kesamping... yaaa.. selalu begitu dan begitu memang. tapi satu, kita tak akan pernah tau dan melihat apa yang ada di tengkuk kita sendiri....




dan wahai cahaya tersenyumlah padaku selalu
seperti hari-hari sebelum-sebelumnya dan selamanya
bahkan sejak aku terlahir kedunia ini
dan tetaplah begitu
karena dengan seperti itu aku tetap merasa tenang
tenang seperti dalam buaian nyanyian ninabobo


sedikit kutipan kata-kata bijak:
tragedi terbesar dalam kehidupan adalah menghabiskan sepanjang hidup anda untuk memancing, tapi akhirnya tahu bahwa yang anda kejar bukanlah ikan
(henry david thoreau)


hmm,, benar-benar menakutkan kata-katanya ya... yaaaaa... terkadang hidup bisa terlihat begitu menakutkan. tapi kita tetap hanya bisa melangkah menjalaninya, mau tidak mau.. dan menuju garis finishnya.

*reny_yner. 12.51. 17dec12 (edisi kumat nglambyarE dkancani kopi seMug gede)

Friday, 7 December 2012

tu, moi, nous

kita bukanlah kontras komplementer
bahkan tak pula kontras split komplementer
haruskah kita berseru untuk menutup optis kita ?
jangan.. itu hanya akan menutup proporsi kita
maafkan aku tengah berpropaganda namun bukan agitasi-agitasi itu
tak ada harapku ini akan menjadi suaru epidemi
namun tentu jangan biarkan ini adalah sebuah epilog
epilog yang diganyang-ganyang overtur sebelumnya
jangan... jangan menjadi epilog
aahh sudahlah.. semoga ini tak beranjak menjadi sebuah labirint membingungkan
hanya modus vivendi
baguslah kiranya bila jika memungkinkan untuk berhakekat secara adesi
adakah sesungguhnya kita sesungguhnya fluorescent
phosphorescent...
atau luminisence..
ya... saya rasa itulah kita
dengan tanpa kesadaran kita sendiri
dengan bawaan kita masing-masing
sekalipun ini hanya mukadimah yang prematur
yang tak jelas akankan menjadi sebuah presedent kita sendiri
hmm.. entahlah.. ya.. entahlah...
dengan radius ini setidaknya aku tak lagi bersikap separatis
in nomine optimisme dalam madah yang semarak
ujarkan bahwa masing-masing dari kita adalah komet yang bersua di waktunya yang seharusnya
dan aku akan melukis engkau sebagai azure atau mungkin chartreuse
lalu aku seperti violet atau bahkan mungkin juga fuchsia
ataauu... key plate untuk kita ???
hahha :D :D baiklah aku masih belum tau... lalu bagaimana dengan kamu ?


*3.35am _7dec12 __ maneh2 nulis geje... :)

Tuesday, 4 December 2012

Paralyseren

tanpa terbata-bata
serta-merta ia
dalam sebuah realita yang bukan kamuflasa
tanpa kata bahkan mantra
mudah.. semudahnya kedipan mata
seperti sebuah mortir dilesatkan tepat sasaran
seperti salvo yang kompak ke angkasa dan angkasa itu aku
apakah ini sebuah kefatalan ?
atau hanya sebuah paradoksal ?
paralyseren..
paralyseren..
sepertinya aku pun merasa microcosmos
dan tak lain bukan engkaulah macrocosmosnya
bukan.. bukan.. janganlah berpikir ini sebuah melodrama
aku tak sedang merasa begitu melodrama dan juga engkau
mungkin ponton-ponton gelombang radio tact lah yang membawa ini
bahkan rasionalisme pun tak berkutik
questius memang..
dan nyata aku tak berani membuat sebuak konklusi apapun
hanyalah konsepsi yang terucap dalam analogi sebuah frasa
bisalah kau anggap sebuah kompedium hati yang tertulis dalam alinea-alinea
namun aku tak juga berani menjawab akankah aku akan bertindak secara anltruis...
entah...
sungguhpun ini terasa seperti sebuah agresi sekalipun engkau adalah seorang yang ahimsa
dengan abstrak dan sekonyong-konyong serta sungguh-sungguh absurb
saya, aku, hamba..
sudah tengah telah dalam kesima dalam impresi kewajaran yang halal
seperti seorang primus dengan anlegnya yang bawaannya sejak lahir
ia tanpa visualisasi telah membuat sebuah paralyseren yang impasi
dan aku.. seperti seorang anak kecil yang ringkih tanpa imun tengah meritmekan suka cita
suka cita yang suka rela permanen tanpa intimasi


*corcilE reny yner__ oleh2 gak iso turu :P :P __ 4dec12.

Quanta a moi

dalam hidup yang dinamis menurut saya masih juga pula mengenal kata "Quanta a moi" bacalah kwanta moa__ yang berarti "kalau saja". mengapa ?? ini pendapat saya. kata kalau saja memang terkesan sebagai ungkapan penyesalan. dan dalam hidup dengan progres kedepan, sebagian orang akan benar-benar berkata tidak ada itu yang namanya kalau saja. karena hidup itu kedepan dan penyesalan hanyalah menghambat langkah perubahan di masa mendatang dan hanya terjebak pada masa lalu dan selalu berharap apabila masa lalu kita tak berperilaku begini dan begitu. namun, dalam sudut pandang saya kita sebagai manusia adalah makhluk yang tercipta dengan luar biasanya bergerak kedepan dengan sadar atau tanpa sadar. hidup itu panta rhei. mengalir... yang pada akhirnya akan saling bertemu. saya tau perkataan saya ini terkesan melayang. ongefrundeerd banget ya.. hahhaa :D :D gak berdasar. yaaa.. apa lagi tanpa referensi sebagai dasar penguatnya. lagi sotoy neh guee.. cia cia ciaa ^,^  tp ben wes,,, lanjut aje. namanya juga pendapat sendiri :P :P akurrrr.. ^_^b  hihiiiii :P :P

hidup itu mengalir dengan adanya. dan secara nolens volens manusia harus menjalaninya. sekalipun menyerah toh nyatanya kita tetap harus melangkah juga. gelem gak gelem kudu gelem. biarpun dengan langkah frontal atau kalem-kalem. melauinya dengan penghayatan atau ngambang. ngambang ??? hahhaa :D kaya' yang disungai-sungai dong ngambang!!! wakkakkakkakaakkk :D :D waduh kok malah kemana-mana. hiiiii ;s balik lagi ama yg namanya quanta a moi... bagaimana mungkin quanta a moi itu berprogres kedepan. sedangkan maknanya terdengar, terasa, termaknai.. (oyyy.. lagi perasa nich reny :P :P) seperti sebuah penyesalan di masa yg telah lewat (aiiihh.. simple past tense ape past future tense?? hahhaaa :D :D). tapi jelasnya otak kita adalah suatu ciptaan gusti pengeran yg punya hidup yg luar biasa. kedalamannya, keluasannya, dangkalnya, dan segala fakta fenomena ataukah ilusi, ia terus saja bergerak merespon ini itu. bahwa otak manusia menciptakan sebuah ilusi yang sama. ia mengimajinasikan ini dan itu. bagaimana kemudian otak berperilaku membuat imajinasi yang merupakan alat dasyat manusia yang memungkinkan ia menghadirkan citraan yang berarti adalah "bukan apa-apa". ia menggambarkan atau lebih jelasnya memungkinkan kita menggambarkan akan masa mendatang dan apalagi kalau bukan kata-kata quanta a moi yang keluar bukan ??? hehheheee :D :D tentu konteksnya berbeda antara quanta a moi dipakai untuk menganalisis akan sebuah peristiwa dimasa lalu dan untuk mencitrakan akan masa endatang. tentunya... so pasti.. exactly.. quite right... oyi jezz setuja akika... (wakakkakkakkk :D :D ayy reny mah kumat wes.. woles opooo'oo.. :P :P)

lalu.. so.. jadi.. (wes.. wes.. hooppp.. kumat maneh mah!! @.@ hahhahaa :D) quo animo ?? alias dengan maksud apa sich loe nulis ini ren ??? ____ ayyy... __ genok.. hahhahhaa :D :D pengen ae nulis. apa lagi quod scripsi, scripsi... hehee :D sing wes ketulis yo wes tetep ketulis... :P :P saking ae kate isen-isen blog. jiahhahhaaaa :D :D

namun perlu kita ingat, terkadang penyisipan dokumen (ayaww.. dokumen oen. hahha :D :D __ suatu data atawa memori dalam otak maksud ane..) itu begitu dasyatnye dan kadang oleh manusianya sampai-sampai gak terdeteksi yang secara meneng-menengan (diam-diam) menyebar dalam ingatan kita tentang masa lalu ternyata dialami pula oleh persepsi kita tentang hal-hal yg terjadi dimasa sekarang. nah loooo... hihiii ;S (jgn bengong!! o_O ane tau lu bingun.. wakakkakkk :D :D) rasain aje dah. bener gak omongan ane ??? :P :P :p

disini aq gak berusaha meyakinkan siapapun dengan pandanganQ.. :) :) namun kendatipun aq menyangkal. toh pada akhirnya dengan mengungkapkan pendapat, aq telah bertindak mencoba meyakinkan siapapun yg membaca ini. hhahaa :D :D entah kemudian dengan respon apapun. setuju, tak setuju, ato abstain (alias angin lalu doank!!.. hehhee :D)
manusia yg mungkin menyesali masa lalunya (kaga' akur ama kehidupan masa lalunye kale yak?? hahha :D) ~~ kadang-kadang aq bgini kok!! (eyy.. curhat loe ren.. __ tp sisi diri yg pinter ngeles jwb "tp pan dlm batas wajar, namanye juga manusia, memori masa lalu juga kdg2 keinget lah.. wong aq kan cerdas.. makanya masih inget. wajar klo sesekali nyesel klo inget" hahhaa :D) memakai kata-kata quanta a moi untuk berharap kembali kemasa itu untuk memperbaiki atau bertindak lebih-lebih baik. manusiawi kan!! :) :) namun seperti halnya masa lalu. masa mendatang, otak membuat tafsiran-tafsiran sebagai produk-produk akan imajinasi. jadi, seperti halnya memori begitupun persepsi, gambaran-gambaran mental ini akan mencul begitu saja kedalam kesadaran kita tanpa tendeng aling-aling atawa basa basi bo'. hehheee :D :D namun, keduanya dimata saya adalah sebuah gas. mengapa aq berpikir demikian. karena masa depan belum terjadi. ia begitu leluasanya kita imajinasikan. begitu banyak kemungkinan,, dan di situlah letak quanta a moi nya... dan dengan kemampuan yg luar biasa otak membuat persepsi-persepsi ini dan itu dengan dasar konsepsi akan masa lalu dan apa yg terjadi sekarang. namun, imajinasi yang serentak seringkali begitu liberalnya bisa sangat konservatif. ia dengan kekikukannya memutar-mutar kesana kemari. namun pula dengan keadaanya yang begitu ia telah menciptakan ceritanya sendiri. dan kita terkadang tak bisa berbuat banyak. ia membuka dan menutup sesuka hatinya menerima menolak suatu informasi dengan alasannya sendiri dengan ceritanya sendiri. kita merasa mengalihkannya namun yang terjadi sebenarnya ia lah yang memang menutup tafsiran itu...

wes ahhh.. mari aahhh... semene wae... hehhee :D :D sepertinya aq sedang dalam fasa pemikiran bahwa hidup adalah sebuah sic erat in fatis neeeeehh... hahhaa :D berjalan semestinya hidup itu. nolens volens laahh!!! mau tak mau.. halus ato lembut.. sic erat in fatis_begitulah semestinya. ngono iku est.. ngalir... ngalir.. hahhaa :D walo kadang kita merasa seperti melawan arus (berarti merasa berjalan tak seharusnya..) namun itu lah. berarti kita sedang mengalir selayaknya fasa yang seharusnya pula. bertindak bersikap demikian dengan begitu semestinya. ato cara aman. kalem-kalem selow woles-woles.. dan itupun fasa yg memang begitu seharusnya,,,, dimana kita seharusnya ??? aq juga gak berani berargumen banyak. hidup adalah hidup itu sendiri dengan ceritanya sendiri. kolaborasi akan masa lalu dan segala gambaran kita untuk masa sekarang yang juga pula pembentuk fakta dan persepsi untuk masa mendatang. bisa sebuah spiral, bulat utuh, kerucut, kotak, gecol-gecol (haa ??? O_o bahasamu ren.. gecol-gecol. hahhaa :D _gecol-gecol ~ tak rata) maupun seperti sebuah amoeba yang bersel satu. (hmm.. tmbh ngglambyar istilahmu ren!! wkwkwkkk :P :P) ato mungkin juga seperti foto polaroid yang menunggu agar gambaran itu nampak dengan diangin-anginkan terlebih dulu. berharap hasil gambarnya seperti harapan kita dan saat gambar itu nampak kita tengah menerima takdir bahwa gambar foto itu seperti tafsiran kita atau tidak. :) :) :)
quanta a moi masa lampau adalah sebuah penyesalan untuk kembali yg jelas adalah khayalan semu yg nyata kini yg dpt kita lakukan hanya sebuah tindakan untuk mewaspadai masa sekarang dan masa depan lebih pula sebuah corrigbility dan otak menjembatani itu dalam ilusinya dan imajinasinya yg liberal namun juga konservatif namun juga masih sama dengan khayalan kembali kemasa lalu, masa depan juga tetaplah sebuah ilusi khayalan semu. detik lalu adalah masa lalu yg kita tak akan bisa kembali dan detik depan adalah masa depan yg juga belum terjamah __ keduanya sama akan kita jumpai quanta a moi :) :) :) loh.. loh.. katanya semene wae.. kok jek dowo ae ren ??? hahhaa :D ) yo.. yo.. yo.. ini baru semene wae yaw.. ^_^
see you..
*corcilE reny yner `4dec12.

Wednesday, 21 November 2012

Presentism

Presentism (pre.zen.tizm) alias presentisme.... ^_^
tiba-tiba aja terbersit begitu saja di pikiran ku. dan menurut aku......
_The tendency for current experience to influence one's views of the past and the future_
setuju gak ??? :) :) :)  kaya e q emang lagi sependapat sama daniel gilbert. hahhahaaa :D

namun dalam suatu teori akan filosofi waktu _ presentisme _ hanya apa yang ada sekarang yang disebut ada, dan masa depan dan masa lampau adalah tidak ada. dalam Realitas Galilean di mana waktu adalah ruang yang independen,

present mindedness

jadi gitu kan intinya ??? __ hehheheee :D :D 

cari pengertian sebenarnya aaaahhh....  

Presentism is the philosophical doctrine that only events and entities—and, in some versions of presentism, timeless objects or ideas like numbers and sets—that occur in the present exist. According to presentism, events and entities that are wholly past or wholly future do not exist at all.(*wikipedia)

Presentism is a mode of literary or historical analysis in which present-day ideas and perspectives are anachronistically introduced into depictions or interpretations of the past. Some modern historians seek to avoid presentism in their work because they believe it creates a distorted understanding of their subject matter.[1] The practice of Presentism is a common fallacy in historical writings. [2]
The Oxford English Dictionary gives the first citation for presentism in its historiographic sense from 1916, and the word may have been used in this meaning as early as the 1870s. The historian David Hackett Fischer identifies presentism as a fallacy also known as the "fallacy of nunc pro tunc". He has written that the "classic example" of presentism was the so-called "Whig history", in which certain eighteenth- and nineteenth-century British historians wrote history in a way that used the past to validate their own political beliefs. (*wikipedia)


ayyyyaaaa... kopas aku.. hahhaa :D :D _ehh tp kan sumbernya ku sebutin ya ??? yeee yeee.. ngaku kalo pake referensi jadi sah2 aja yaaaa.. :) :)

jadi itu deh klo diliat dari versi historical ama philosopical nyyyyaaaaaaa ^0^


so,,,,,,,,
haaa ????? ___ jadi langap-longop deh... wkwkkwkwkk :P :P
yah poko' gitu deh...

sedikit aah reny yner mo berpendapat "ruang yang luas baginya namun tak terjamah yg terjamah dalam kesadaran, terkadang ditelaah karena kesadaran, keharusan ato dalam ketidak sadarannya. semuanya dimata saya itu manusiawi :) :) jadi... terserahlah bagaimana kemudian didefinisikan atau tak didefinisikan yang terpenting kita bisa memaknai atau langkah awalnya ngerti :) :) "
 nah lo... bingung kan aq ngomong apa ??? hahhahahaaaa :D :D
biarin deh.. biarin q ngomong :P :P gak usah dmengerti juga gak ape...
lagi gak mo ngasih kesimpulan ato sekedar hipotesa. jiahhahahaaaa :D :D :D
yuk kutip sedikit kata2 oke ini...  see u.. see u


Waktu datang dari masa depan yang belum terjadi
Singgah di masa kini yang tak punya durasi
Lalu pergi ke masa lampau yang sudah tak ada lagi
(St. Augustine)



Thy Letters have transported me beyond
This ignorant present, and i feel now
The future in the instant
(Shakespeare, Macbeth)