Sunday 23 October 2011

Sepenggal Masa yang Terabaikan

 
Kala memandangmu tuk pertama kali.. 
Terbersit tanya dalam hati.. 
Adakah Nelangsamu yang telah terbaca olehku,,  
Nelangsamu yang tiada orang perduli ataukah hanya akulah yang mampu membacanya..
Atau mungkinkah ini hanya daya tangkapku yang terlampau berlebih..
 
Namun aku tak pula bertanya.. tiada pula berbincang..
Kita tiada pernah berbincang hangat.. tiada pula berbincang ala kadarnya ..
Yaaa... Kita selalu hanya saling pandang.. saling pandang tanpa bicara..
Kita hanya mampu membentuk angan dan menerawang gerangan hati masing-masing..
Ampunilah aku... dan mungkin pula kamu berkata sama dalam hati.
Tiap kata yang ingin terucap tersungkur busuk ditenggorokan lalu kembali lagi ke hati..
Ampunilah aku.. dengan kelemahanku ini.. 
Ampunilah aku dengan Ketakutanku ini...
Dan kita melewatkan segalanya tanpa ada apa-apa.. 
Berlalu dihempas angin begitu saja...

Dan kini... disini.. diwaktu yang jauh semenjak masa itu..
Alam mengisyaratkan tandamu..
Pandanganku teralih sejenak...
Namun jika kualihkan pandangan pada sudut lain yg berbeda disana... 
Masa tiada mampu membuatku tuk mengubah pandanganku smenjak kala itu... 
Sama seperti saat itu.. 
Dan hingga kinipun aku masih tetap ingin meletakkan tanganku diBahumu sekedar melepas sedih dan gundahmu.. 
Namun pula sama.. Aku tak jua mampu melakukannya..
 
 
 
by : Reny WTR. to: someone out there.. 

Saturday 22 October 2011

You can't do anything without risking something... still about esensse.. ya.. esensi... (3)

gak pernah berhenti saya memikirkannya.. sekalipun waktu terus berganti.. namun, karena waktu pun yang segalanya tiada terduga.. terjawab atau terkuatkan sekalipun tanpa jawab atau belum terjawab.. begitulah proses ini melewati liku-likunya... dan dengan tiada terduga.. hati saya terkuatakan oleh Quote yang saya tulis di jejaring sosial saya..
You can't do anything without risking something
lebih tepatnya kata-kata itu berasal dari Quote jepang yang aslinya berbunyi begini :

虎穴に入らずんば虎子を得ず。 
 Koketsu ni irazunba koji wo ezu
yang artinya adalah
If you do not enter the tiger's cave, you will not catch its cub
yang jelas secara harfiah berarti "You can't do anything without risking something" yaaa... tanpa resiko mungkin kita tidak akan melangkah.. maksudnya jikalau kita terus memikirkan resiko tanpa melakukannya maka akan terus tidak akan terjadi suatu tindakan... sepertinya ini menjadi refleksi diri saya lagi... Oh GOD.. semakin saya malu pada segala sesuatu yang ada di dunia ini. 

tahukah bahwa sekarang pun saya sedang mendengarkan lagu milik "Matsushima Akira" yang saya tidak tahu judulnya apa ? lalu apa hubungannya dengan tulisan ini ?? saya rasa tidak ada... saya hanya bercerita.. mengenai saya mendengarkan lagunya... hahaha :D maaf saya tidak fokus dengan inti pembicaraan. tapi, bisalah dihubungkan karena saya mendapatkan Quote itu kan dari bahasa jepang.. nah... lagu yang saya dengarkkan ini juga jepang. hahahhaaaaa :D tidak mendasar sama sekali... tapi biarlah.. hehehee :D sesekali kita boleh berpikir begitu naif bukan ???

esensi.. yang sebelumnya saya kejar dan pertahankan lalu kemudian saya mulai mempertanyakannya karena tidak mewujudkan perubahan apapun. karena saya merasa hidup saya menjadi mandeg karena terus memegang esensi itu.. namun saya juga tidak mau melepaskannya speerti dalam cerita esensi 1 dan 2 itu. dan dalam hari yang sama saya pun menjawabnya lagi dengan keyakinan. iyaaa... sekarang saya menulisnya saat ini dimana saya mulai memikirkan bahwa saya masih dan menjadi yakin lagi... kenapa ? karena begitulah ... dan apa yang saya pikirkan membutuhkan perjuangan serta apa yang saya dapat yang dalam artian tidak mendapat apapun itu.. belum juga menunjukkan hasilnya.. sepertinya hati saya terkuatkan oleh Quote ini.."Koketsu ni irazunba koji wo ezu" betapa segalanya masih berbentuk janin ... begitulah pemikiran saya... esensi ini perlu pemikiran dan tindakan yang pelan=pelan.. dan saya masih tetap berusaha mempertahankannya.. dan semoga tuhan memberi jalan.. melapangkan pemikiran ini menjadikannya dalm realita yang mantap... saya harap jangan lama-lama.. kenapa ?? saya sudah lama mempertahankannya dan seperti belum terlihat hasilnya.. iya... tapi alih-alih berpikir mundur lagi.. saya sepertinya tak mampu melakukannya. kepalang tanggung... begitulah resikonya.. saya sudah menjalani resikonya.. tinggal sedikit perjuangan lagi, dan akan saya temukan satu esensi itu lalu kemudian esensi selanjutnya. saya harap juga Tuhan akan memberi kemudahan seperti halnya saat kegelisahan itu dengan sekejab pula di beri petunjuk dalam hitungan detik.. tak terduga.. sangat.. sangat... padahal saya membutuhkan semangat ini jauuuhh.. jauhhh hari yang lama. sekali saya menuliskannya. lalu bimbang.. dengan cara-Nya pun sekejap terjawab.. lagi-lagi sekalipun ini masih janin.. atau benar-benar mentah.. kalau boleh berdo'a semoga segera di wujudkan  karena sungguh saya berharap.. tapi kembali saya yang tak punya daya ini kembali terus berharap.. semoga tercapai... hasilnya pemikiran ini pada part 3 ini kenapa menjadi mengarah pada religius ya ??? ya.. karena mungkin pada dasarnya filsafat ada dibawah nilai ketuhanan. religius atau religi yang postulat diatas filsafat yang tidak di jamah atau berusaha tidak dijamah oleh filsafat,,, ya sudahlah.. mungkin esesnsi ini akan berhenti pada part ini .. di part 3 atau bisa lebih.. tergantung suasana hati pemikiran saya.. kita lihat saja.. dalam hati saya masih tertanam kepercayaan itu.. saya masih percaya... 
dan saya masih terus mendengarkan satu lagu dari "Matsushima Akira" ini... mengalun pelan..
.




 

Thursday 20 October 2011

Neglect of whisper..

Quiet.. just quiet..
Whisper but a silent to show..
The Mumble heart..
This Mumble are neglect..
Let the world know if you're okay..
Disguise.. 

Breath to against..
Let the time to spend away..
Spending the time for carry on the back..
Carry on the back of healing..
Just hang on with the time for healing the hurts..

Heart to say in whisper..
Whisper of this hurts..
This hurts need to recover again..
Neglect..


hahahaaa :D just Neglect.. just Disguise..



Monday 3 October 2011

terlalu mengejar esensi.. terasa tidak mendapat apapun (2)

menilik balik apa yang pernah saya tulis sebelumnya pada judul "esensi haruskah ?"  disana saya mengingat apa yang saya katakan pada status saya dlm suatu jejaring sosial, saya berkata begini :

esensi yg terlupa.. mengejar formalitas.. hmmm.. terserahlah, hiduplah dgn formalitasmu.. tapi aq akan mengejar esensi lalu akan aq dpt formalitas itu dgn mudah.. pardon for different concept..
Sesuatu yang seketika saja terpikir,,, menyingkapi sesuatu permasalahan saya yang saya sendiri ragu untuk menyebutkan mengenai permasalahan yang mana sehingga menyebabkan saya berpikiran juga berkata begitu.. yang jelas dan tentu saja bukan tanpa dasar saya berkata begitu.. absolutely.. namun, tentu tidak ada maksud untuk menyudutkan seseorang.. lagi-lagi tidak.. kata-kata itu tercetus betapa saya kurang puas atas pemikiran beberapa orang yang mengUnderEstimatekan saya tanpa berpikir pada dirinya sendiri.. kembali-kembali kata-kata itu tercetus lagi.. namun, hingga kinipun saya menulisnya lagi.. lebih tepatnya mengalami perdebatan diri...
waktu itu esensi yang terpikirkan merupakan bahan untuk diri saya sendiri untuk membangun pola pemikiran saya sendiri, berawal dari ketidak puasan itu.. lalu berkembang menjadi perenungan saya sendiri.. apakah saya sendiri yang mengatakannya memang sudah menhEsensikan diri saya sendiri.. dibanding mereka yang saya Judgement tidak mengEsensikan diri mereka... yaaaa.. lagi..lagi.. perenungan diri saja..

Esensi yang berasal dari katan essence yang menurut kamus Longman berarti the most basic and important quality of something, merupakan kata yang hampir dilupakan oleh manusia. namun juga saya tidak pernah benar-benar melakukan penelitian olehnya. haaaahaa :D Akibatnya kita mencurahkan banyak tenaga, pikiran, biaya dan sumber daya lainnya untuk hal-hal yang kurang penting atau mengurus kulit-kulit suatu permasalahan tanpa sama sekali menyentuh apalagi menyelesaikan inti dari permasalahan itu sendiri. Esensi adalah substansi yang paling mendasar dari suatu isu, lebih mudah dimengerti adalah Makna atau arti.  

Pemahaman esensi dari segala sesuatu.. terkadang memang cukup sulit, setidaknya itu menurut pendapat saya.. Esensi tentang semuanya.. bagaimana pada akhirnya kita menjalani kehidupan ini. menempatkan Esensi itu pada prioritas urutan ke berapa ?? lalu, menjalani kehidupan dengan Esensi namun mengalam perbedaan dan pertentangan dengan segala aspek diluar itu.. entah Formalitas, Materialnya atau apapun itu istilahnya.. walaupun juga tidak mungkin dikesampingkan formalitas, material, atau mungkin eksistensi itu juga perlu ada. Sebagai jawaban atas pencapaian terhadap tujuan tertentu... 

pada perjalanannya saya terus berjalan pada esensi yang saya pikir benar... namun apakah itu memang kebenaran yang hakiki ???? nyatanya saat ini saya di buat ragu.. kenapa tidak.. dengan berpegang pada hal itu saya merasa tidak mendapat apapun... huuuuffff ... maaf sepertinya saya sedang mengeluh... atau mungkin saya sedang merasa jengah saja. sekalipun demikian saya masih terus menjalani dengan pemikiran mengenai esensi itu... sekalipun goyah.. tapi tetap belum saya hapus.. entah apakah saya masih akan terus dengan esensi ini ataukah meninggalkannya. namun, suara hati saya mengatakan saya harus bertahan. namun, jelas anda tahu kalau saya tidak tahu bagaimana memperjuangkannya.. memperjuangkan esensi itu.. mengejar ketertinggalan saya dari segala yang mereka saya anggap tidak beresensi... ataukah ini hanya semacam pengagungan atau pembenaran terhadap pandangan saya sendiri ??? saya juga tidak tahu. yang jelas memang setiap manusia selalu menganggap dirinya yang paling benar. dan mungkin saat itu atau bahkan sampai saat ini saya sedang begitu. kembali.. ini adalah proses.. proses menemukan sesuatu yang menjadi pedoman selain pedoman yang memang tiadak akan berpaling dalam hidup saya. dan ini adalah proses pelengkapnya. mungkin anda diluar sana juga begitu ??? entahlah... sya masih akan berusaha lagi.. mungkin demikian.. lebih tepatnya berusaha lebih keras dengan pengharapan-pengharapan yang tidak akan berhenti. begitulah.. yaaa.. begitulah.
temukan esensi itu.. jika anda mau.. seperti saya mau mencari lagi esensi-esensi lain yang terlupa..