Sunday 19 August 2012

dialektika embun dan jelaga

hallo semangat revolusioner yang absolut... apa kabarmu ??? 
revolusioner yang bagiku adalah kehidupan itu sendiri.. bahkan dalam kestagnansianpun yang sungguh hanya sebuah rekayasa dan bahasa arti dari langkah sang kura-kura. bahkan sebuah Horizonpun yang datar dimataku adalah revolusi tak kentara.. manusia boleh berkata apa dan bagaimana. namun semanusiawi itulah yang dapat ku artikan mereka, dirimu bahkan mungkin aku. Tak pernah akan ada kesamaan. tinggal kau melihatnya dari apapun yang kau anggap itu benar.. ataulah kau cari sendiri pendapatmu seperti aku.. atau menemukan dengan Vidi Vini mu yang bisa juga tarikan dengan dasar referensi perputaran sekitarmu.. salah, tak benar, benar, tak salah..... hmm.. sudahlah.. anggap saja saya sedang bicara tak tentu.
hahhaa :D :D

Jelaga menggelayuti gandewa 
gandewa yang ganjil
dengan iringan gambang sang Embun
gandewa selalu saja mengarahkan diri 
dalam ulu amah namun adalah salju yang ranum
janganlah jadi ranggas..
lalu ??? entahlah...
jadi sekarang masihlah jelaga dan embun berdialek ?
ya.. selalu dan akan selalu begitu. 
dan prosapun tak kan mati

 

No comments:

Post a Comment