Friday 18 January 2013

Kometes si komet...

adakalanya ketika kita memandang langit malam, tampak sebuah bintang melintas dengan cepat dan kemudian menghilang. Orang jawa sering menyebutnya sebagai "lintang alian" atau bintang berpindah jika diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia. kadang-kadang terlihat sebuah rangkaian cahaya panjang yang bergerak melintas diantara bintang-bintang dimana rangkaian cahaya tersebut lebih menyerupai untaian panjang rambut seorang wanita yang bersinar terang (hahaaa.. :D apa itu saya yang sedang mewarnai rambut saya dengan warna gold trus di sorot pake lampu senter ato sokle ??? hahhaaa :DD __ imajinasi aq melakukannya.. apa iya kaya komet dari kejauhan nampaknya ??? ahhahahaa :DDD __ jgn khawatir.. saya tak akan melakukannya ^_^) sehingga rangkaian cahaya tersebut sering juga disebut sebagai "bintang berambut panjang". dan dalam ilmu pengetahuan, bintang berambut panjang inilah yang disebut sebagai Komet. eyyy... ini bukan lagi ngomongin soal penggemarnya coboy junior loh yaa... haha :D secara gramatikal komet berasal dari bahasa Yunani yaitu "Kometes" yang juga berarti "berambut panjang" (asiiikkk... brarti klo nyebut reny si kometes yaaaak!!! hahhaahahaa :DDD reny yg berambut panjang gethoooo!!! :*) komet sendiri sebenarnya BUKANlah sebuah bintang. eh iya... orang jawa juga menyebut komet sebagai "Lintang kemukus" karena apa ??? karena memiliki ekor yang menyerupai buah kemukus yang sudah dikeringkan.

Pada jaman dahulu, kemunculan komet merupakan kejadian yang menakutkan karena dihubungkan dengan suatu pertanda akan datangnya bencana dahsyat, baik berupa penyakit, kelaparan, perang besar, bencana alam, atau meninggalnya seorang raja. dalam novel berjudul "Julius Caesar" karya W. Shakespeare (oooww.. sastrawan idola aq nich lagi ku sebut.. hahhaa :D walo bukan yg paling favorit :P :P), Calpunia (istri caesar) memperingatkan julius caesar agar tidak memberanikan diri keluar pada rencana naas bulan maret, sebab ia telah menyaksikan sebuah komet.

hmm.. kalo kita lihat sich... sampai sekarang masih ada juga kok yang percaya hal tersebut, walaupun lebih banyak yang lebih meyakini bahwa munculnya komet hanyalah suatu dinamika tata surya semata (yaa.. karena komet juga memang salah satu dari anggota yang pasti juga akan mewarnai belantika ketata-suryaan... aayyyy... hahhaa :D ya kan anggota sejati cuyyy di tata surya.. kalo diabsen kesertaan pasti gak bakalan di selipin sebagai tambahan. hahhahaa :D)

nah..nah... kalo secara ilmu pengetahuan yuk kita perdalam. Komet itu biasanya muncul sebagai suatu massa yang membaur dimana makin ketengah makin padat. (ngerti gak maksudnya ??? __ ^_^ __ jadi bisa kita bayangin kaya ditengah-tengahnya ato intinya itu batu trus mengelilingi di pinggir batu itu pasir trus diluarnya lagi debu *ayy ini cuma cara aku buat bisa bikin mudah ngebayanginnya :) walo aslinya gak gitu. okey!!! ^.^b)
*Bagian tengah yang padat itu dikenal sebagai nukleus (kadang-kadang nukleus ini menyerupai sebuah bintang yang amat kecil). namun dengan begitu diameternya sebenarnya mencapai beberapa kilometer. Terbentuk dari penguapan bahan-bahan es penyusun komet yang kemudian berubah menjadi gas. susunannya adalah Sebongkah batu dan salju.
*bagian yang mengelilingi nukleus dikenal sebagai Koma (yaitu daerah kabut atau daerah yang menyerupai tabir)
 _Nukleus dan KOma bergabung membentuk kepala dari komet.
*Bagian yang menyelubungi koma (berupa lapisan hidrogen. namun lapisan ini tidak nampak oleh mata manusia). awan hidrogen ini berdiameter sekitar 20 juta kilometer (hah.. O_O mlolok lagi deh mata kalo ngebayangin)
*Ekor (gas bercahaya yang terjadi karena komet lewat dekat matahari). Bagian ekor suatu komet terdiri dari dua macam, ekor debu dan ekor gas. Bentuk ekor debu tampak berbentuk lengkungan sedangkan bentunya ekor gas itu lurus.
 komet halley


ketika mendekati matahari, koma berubah dari massa yang bulat menjadi kabut yang menjulur dan menjauh dari kepala komet dalam arah yang berlawanan dengan matahari dan membentuk sebuah ekor yang sangat besar. Dan ketika komet menjauh dari matahari, ekor itu makin lama makin hilang dan komanya membaur lagi (alias yaa..berkabut lagi :)) sehingga komet itu dengan sendirinya lenyap dari pandangan. 
Berdasarkan bentuk dan panjang lintasannya, komet dapat diklasifikasikan menjadi dua,

  • Komet berekor panjang, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat jauh melalui daerah-daerah yang sangat dingin di angkasa sehingga berkesempatan menyerap gas-gas daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati Matahari, komet tersebut melepaskan gas sehingga membentuk koma dan ekor yang sangat panjang. Contohnya, komet Kohoutek yang melintas dekat Matahari setiap 75.000 tahun sekali dan komet Halley setiap 76 tahun sekali.
  • Komet berekor pendek, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat pendek sehingga kurang memiliki kesempatan untuk menyerap gas di daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati Matahari, komet tersebut melepaskan gas yang sangat sedikit sehingga hanya membentuk koma dan ekor yang sangat pendek bahkan hampir tidak berekor. Contohnya komet Encke yang melintas mendekati Matahari setiap 3,3 tahun sekali.

apakah komet berbahaya bagi kehidupan ???
asiikk... jawab melalui pengetahuan aahh... (biar gak khatam-khatam banget IPA aku sich :PPP *makloem aku kan gak ambil jurusan IPA waktu SMA. hahhaa :D)
menurut penelitian dengan menggunakan spektograf (apa'an tuh spektograf ?? __adalah alat
yang memisahkan cahaya menurut panjang gelombangnya masing-masing dan merekam hasil dari spektrum elektromagnetik dalam suatu detektor __ ahaha :D tetep gak bisa ngebayangin aku sich!! :P ) diketahui bahwa komet terdiri atas gas,termasuk Sianogen (CN), Karbon (C2), Karbon Monoksida (CO), Nitrogen (N2), Hidroksil (OH), dan Nitrogen Hidrit (NH). __ aaah... untung pernah belajar Kimia. so ngerti dah ma nama2 gas itu ama nama kimianya :PPP __ jd gak o'on bangetlah.. hufff... >,<
dan seperti yang kita ketahui jika Sianogen dan Karbon Monoksida memang merupakan gas yang beracun sifatnya. (halaahhh o_O oohhh nOoooo... ~o~!!!)
eits... akan tetapi,,, ^_^ perlu diketahui kalau gas-gas pada ekor komet ini tidak menghasilkan efek sedikitpun sewaktu menyapu permukaan bumi. secara pasti bumi telah melintas melalui ekor-ekor komet berkali-kali bukan ????!!! dan sejauh ini terbukti tidak ada gangguan yang berarti bagi organisme hidup. hal ini cukup beralasan mengingat bahwa terlalu sedikit molekul yang terdapat pada ekor komet untuk mencemarkan atmosfer bumi.
jenis2 komet : 

No comments:

Post a Comment