Menulis ini penuh dengan kesadaran, keinginan, keragu-raguan, kebahagiaan, ketakutan yang sangat luar biasa... semua bercampur aduk. Mengingat diri yang tidaklah sempurna.. Sadar karena segala kelemahan, keterbatasan juga dangkalnya ilmu. Ingin karena jiwa ini tak dapat dipungkiri untuk menyerukannya, sekalipun dalam kedangkalan ilmu tetap berharap memuliakan dan terus berusaha memuliakanNya sekalipun tidak sempurna tapi berusaha terus dan terus.. Ragu karena dengan kedangkalan ini akan membawa pada kesalahan sehingga menenggelamkan lainnya.. Do'a saya tidak demikian.. Bahagia karena jelas mengumandangkannya, mengindahkanNya dalam tulisan saya. Takut karena serba ragu.. takut menjadi sombong.. semuanya begitu bercampur.. Tidak ada maksud mempertentangkan pandangan siapa dan siapa.. Bagaimana dan Mengapa.. Tidak ingin menggurui.. Tolong ampunilah saya Allah, jika ada kesalahan.. Maafkan jika penulisan ini tidak memuaskan..
sumber gambar dari http://bocahbancar.files.wordpress.com |
Kata “Akbar” merupakan bentuk “the most” dari Kabir, yang artinya besar; maka artinya paling besar, karena untuk Tuhan menjadi Maha Besar. Dalam konteks yang lain berdasar Wazan nya kata Akbar juga bisa berarti lebih besar. *
semacam pertentangan akan Allah dan Tuhan**
Ungkapan 'Allahu Akbar' adalah deklarasi pembukaan setiap doa Islam dan merupakan slogan yang ditentukan oleh Nabi Muhammad SAW. Arti dari doa ini telah dijelaskan oleh Imam Sultan Muhammad Shah, juga dikenal sebagai Aga Khan III, 1 sebagai berikut: "Pertimbangkan misalnya deklarasi pembukaan setiap doa Islam:" Allah-o-Akbar "Apa artinya.? Tidak ada keraguan bahwa kata kedua deklarasi mengibaratkan karakter Allah untuk sebuah matriks yang berisi semua dan memberikan keberadaan kepada tuhan, untuk ruang, untuk waktu, untuk Semesta, untuk semua kekuatan aktif dan pasif dibayangkan, untuk hidup dan jiwa. *** Sungguh referensi yang ini jauh lebih saya suka.. apalagi "untuk hidup dan jiwa" itu lhoooo!!!.. lebih mengena di maksud saya menulis halaman ini. Karena Allahu Akbar dalam pandangan saya adalah mengenai suatu kata atau deklarasi saya akan segala sesuatu dalam hidup saya dan jiwa saya dalam kapasitas yang nyata dan tak nyata, peran saya yang ada, posisi saya disini dan diluaran sana, keadaan saya dalam arti sempit dan luasnya, bicara akan sesuatu yang sangat-sangat kecil hingga sesuatu yang sangat-sangat tidak terukur, yang dapat kita rasa, kita ukur, kita dengar, atau sesuatu diluar kemampuan daya pikir dan nalar. semuanya.. Yach.. semuanya..
Dalam Islam, pepatah yang sering digunakan dalam situasi mulai dari salam ke sebuah ekspresi dari sentimen yang kuat. Hal ini paling benar diterjemahkan dengan "Allah lebih besar", tetapi dalam banyak kasus hampir sama "Allah adalah besar" adalah terjemahan sama benar. "Allahu Akbar" adalah bagian pertama dari adzan, yang mendengar 5 kali sehari-hari di masyarakat Muslim. mengatakan ini adalah ekspresi yang sangat kuat yang merangkum seluruh inti Islam. ****
- Arabic: الله أكبر ar(ar) (allaahu 'ákbar)
- Bengali: আল্লাহু আকবার bn(bn) (Allahu akbar)
- Bosnian: Allahu ekber bs(bs) Alahu ekber bs(bs)
- Bulgarian: Аллаху екбер bg(bg) (Allahu ekber)
- Chinese: Mandarin: 真主至大 cmn(cmn) (Zhēnzhǔ zhìdà), 安拉至大 cmn(cmn) (Ānlā zhìdà)
- Croatian: Alahu ekber hr(hr)
- Dutch: God is het grootst, Allahoe akbar
- Finnish: Allahu akbar fi(fi), Jumala on suurin
- French: Allah akbar fr(fr)
- German: Allahu akbar de(de)
- Hebrew: אללה אכבר he(he) (allāh akbar)
- Hindi: अल्लाह अकबर hi(hi) (allāh akbar)
- Hungarian: Allahu akbár hu(hu), Allah akbár hu(hu)
- Japanese: アッラーアクバル ja(ja) (Arrā akubaru)
- Korean: 알라흐 악바르 ko(ko) (Allaheu akbareu)
- Macedonian: Алаху екбер mk(mk) (Allahu ekber)
- Persian: الله اکبر fa(fa) (allâh akbar)
- Russian: Аллах акбар ru(ru) (Alláx ákbar), Аллаху акбар ru(ru) (Alláxu ákbar), Аллах велик ru(ru) (Alláx velík)
- Serbian:Cyrillic: Алаху екбер sr(sr), Аллаху екбер sr(sr) , Roman: Alahu ekber sr(sr), Allahu ekber sr(sr)
- Thai: อัลลอหุอักบัร th(th) (anlorhù àkban), อัลลอหฺทรงยิ่งใหญ่ th(th) (anlor song yîng-yài), อัลลอหฺยิ่งใหญ่ที่สุด th(th) (anlor yîng-yài têe-sùt)
- Turkish: Allah'u ekber tr(tr), Allah-u ekber tr(tr)
- Urdu: اللہ اکبر ur(ur) (allāh akbar)*****
Pada akhirnya Allah itu adalah Fundamentalnya.
Yach.. kembali kepada bagaimana anda dan keyakinan masing-masing. Untuk menyetarakan Allah dengan Tuhan jelas tidak mungkin bisa.. Namun bagaimana kemudian ketika dihadapkan pada perbedaan Kepercayaan.. setidaknya bagaimana menyikapi perbedaan itu dan meletakkannya pada hati masing-masing, menyiasatinya dengan bijaksana.. sebijaksana Islam ketika menghadapi perbedaan itu. Yang jelas saya pribadi jelas tidak mau Allah disetarakan dengan Tuhan manapun. Sebagaimana pengalaman saya memperdebatkan Tuhan dan Allah. Ia tak setuju dengan Allah adalah Tuhan.. (sebagaimana sependapatnya saya dengan pandangannya) sedang saya berkata berdasar Pancasila sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa. Saya berkata demikian bukan berarti saya mengamini bahwa Tuhan = Allah. Setiap yang beragama jelas berTuhan. Tuhannya yang Maha Esa. Lantas apakah pancasila merupakan penyetaraan setiap Tuhan yang ada ?? Hati saya memang sama akan pandangan kawan saya itu... hanya saja. Allah tetaplah Allah. akanlah menjadi suatu pertentangan dengan agama lainnya. Pada akhirnya memang saya hanya berbekal pada Bagimu Agamamu dan Bagiku Agamaku. Ayat yg diperdebatkan Nasrani, dan beranggapan adalah senjatanya Islam setelah Islam tidak berdaya. Ya Allah.. sungguh saya tiada berguna. Saya sungguh tidak ingin memperdebatkan atau menghina Tuhan ataupun Agama lainnya karena saya tidak ingin Engkau Allah saya dihina oleh mereka.. Saya hanya mencoba bijak menyikapi perbedaan, pandangan Pancasila yang juga saya setujui. Yang terpenting Hati masing-masing dan urusannya dengan agama masing-masing yang dipercayai... kalau saya ya Allah itu Tuhan saya.. terserah agama lainnya. yang jelas juga Ketuhanan yang maha Esa. ya.. kalau Islam tentu saja "Allah".. Tolong sikapilah semuanya dengan sebijak mungkin.. siapapun anda. sebagaimana saya terus berusaha menyikapinya dengan bijak dan belajar bijak.. Hal ini kemudian memungkinkan untuk melihat kebesaran Allah dalam bentuk rohani dan intelektual dalam .. jiwa sendiri dan intelek, dan pengalaman monoreality Ini adalah alasan beriman bijak terlibat dalam mengingat Allah siang dan malam dengan kerendahan hati, keberanian dan keyakinan.
*http://kylas.wordpress.com/2008/02/19/menyelami-subhanallah-alhamdulillah-dan-allahu-akbar/
**http://wikiislam.net/wiki/Allahu_Akbar
**http://wikiislam.net/wiki/Allahu_Akbar
No comments:
Post a Comment